Update – Jakarta, Indikator kehamilan yang sehat adalah ketika si ibu hamil mencapai berat badan ideal. Namun kenyataannya, tak banyak ibu hamil yang bisa merasakannya.
Hal ini dibuktikan dalam penelitian berskala global yang dilakukan oleh Monash University, Melbourne, dengan menganalisis data lebih dari 5.300 studi.
Berdasarkan temuan mereka, 23 persen ibu hamil tidak mampu mencapai berat ideal saat mengandung. Sedangkan hampir separuh ibu hamil justru mengalami kenaikan berat badan yang berlebihan.
Data ini ditunjang dengan laporan bahwa di awal kehamilan, hanya 55 persen ibu hamil yang dianggap memiliki berat badan normal. 38 Persen lainnya dilaporkan mengalami obesitas namun 7 persen lainnya memiliki bobot di bawah rata-rata.
Menanggapi studi ini, Prof Helena Teede menyoroti tingginya jumlah ibu hamil yang memiliki berat tak ideal di awal kehamilan. Padahal kondisi seperti inilah yang memicu penambahan berat badan dengan cepat.
“Di trimester pertama memang makannya harus banyak, tetapi penambahannya tidak begitu banyak di trimester-trimester berikutnya karena Anda bukan makan untuk berdua,” katanya seperti dilaporkan ABC Australia.
Ia juga mengingatkan bahwa kelebihan berat badan di awal kehamilan dapat memicu bayi lahir besar, risiko persalinan secara caesar dan kelahiran prematur. “Untuk itu bobot ibu hamil harus dimonitor terus,” pesannya.
Di sisi lain, studi ini menunjukkan bahwa bukan hanya ibu hamil di negara berkembang saja yang tidak bisa mencapai bobot ideal. Sebab studi yang dilakukan peneliti Monash University menyoroti kondisi ibu-ibu hamil di negara maju, yang ternyata juga keadaannya tak jauh berbeda.
Menurut dr Sigit Pradono Diptoadi, SpOG dari RSIA Grand Family, penambahan berat badan ibu saat hamil dipengaruhi oleh Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil. Seperti diketahui, terdapat kategori IMT rendah, normal, dan tinggi.
“Untuk IMT yang normal penambahan berat badan dari kehamilan sampai ibu melahirkan ada tambahan 11,5 – 15 kg. Tapi untuk per minggu dalam semesternya berbeda-beda,” tutur dr Sigit kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
dr Sigit menjelaskan pada trimester pertama kenaikan berat badan ibu sebesar 1-2 kg per minggunya. Nah, di trimester kedua berat badan ibu normalnya bertambah 0,5 kg per minggu. Sedangkan di trimester ketiga berat badan ibu bertambah 0,5 – 0,8 kg per minggunya.
Namun dr Verawati S, SpGK dari RS Kemang Medical Care (KMC) menambahkan, untuk wanita obesitas, penambahan berat badan selama hamil harus terus dipantau, sebab kondisi ini bisa menimbulkan gangguan pada kehamilan.
“Untuk wanita obesitas naiknya 5-9 kg maksimal. Beberapa penelitian bilang paling bagus penambahannya 7 kg untuk pasien obesitas yang hamil,” pesan dr Vera dalam kesempatan terpisah.
sumber: health.detik.com