Ketua OKP PC Satria Kabupaten Bogor, Ade Kurniawan.
Cibinong, BogorUpdate.com – Ketua Organisasi Kepemudaan (OKP) Pimpinan Cabang Satuan Relawan Indonesia Raya (PC Satria) Kabupaten Bogor, Ade Kurniawan menilai langkah Ketua Komite Nasional Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor, Fuad Kasyfurrahman yang ingin mengevaluasi Bupati Bogor merupakan hal yang lucu.
Pasalnya, dari berbagai polemik yang ditimbulkan oleh pengurus KNPI Kabupaten Bogor, karena adanya dugaan penyelewengan anggaran pembayaran listrik gedung KNPI, hingga viralnya Surat Penunjukan pembongkaran gedung KNPI yang di keluarkan oleh Ketuanya tersebut, seolah ingin lari dari masalah dan menyalahkan Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Padahal, untuk pembayaran listrik tersebut sudah dianggarkan dalam surat permohonan hibah KNPI 2023 senilai Rp 1,7 milyar dari pemerintah daerah.
“Dari semua persoalan hari ini saya dapatkan informasinya dari media, yang sangat menjadi sorotan buat saya itu adalah wacana mengevaluasi bupati. Kenapa menjadi sorotan buat saya, karena itu sangat lucu dan mengundang tawa saya selaku ketua OKP saat ini yang bernaung di Wadah organisasi pemuda yaitu KNPI,” katanya kepada BogorUpdate.com, Kamis (28/9/23).
“Ini pemimpin KNPI lagi mimpi atau lagi ngelindur, sudah jelas polemik permasalahan saat ini berasal dari ketidakmampuan ketua KNPI memimpin organisasi pemuda saat ini, malah melempr permasalahan ke Bupati,” tambahnya.
Aji Codet sapaan akrabnya itu menambahkan, dari mulai adanya surat penunjukan pembongkaran gedung KNPI yang di keluarkan DPD KNPI. Sedangkan, wewenang yang berhak untuk membongkar ataupun membangun itu pemerintah Daerah. Baik itu sarana prasarana gedung KNPI sampai saat ini masih dalam objek naungan pemerintah daerah dari mulai perawatan hingga perbaikan apabila diperlukan.
“Ini tiba-tiba ada surat perintah dan penunjukan yang di keluarkan oleh DPD KNPI yang sesungguhnya organisasi ini masih menjalankan roda organisasi dari biaya hibah pemerintah daerah. Berarti secara tidak langsung gedung yang digunakan oleh pengurus DPD KNPI Kabupaten Bogor saat ini masih ada sangkutan secara legalitas tanggung jawab pemerintah daerah tidak berdiri sendiri,” jelasnya.
Kemudian menyikapi pernyataan ketua DPD KNPI yang ingin mengevaluasi bupati dengan alasan kurangnya perhatian pemerintah terhadap pemuda makin menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, hibah KNPI Tahun ini mencapai Rp 1,7 milyar untuk pembinaan organisasi kepemudaan di bawah naungan KNPI. Akan tetapi hingga saat ini tidak pernah ada yang dirasakan oleh OKP dan PK yang bernaung di bawah KNPI dari segi kegiatan maupun program kerja.
“Mana sudah berjalan periodeisasinya penerimaan anggaran hibah itu yang ke dua di THN 2023 ini, boro-boro pembinaan organisasi, sekelas bayar listrik gedung KNPI saja sampai viral dan naik berita dan di benarkan dari pihak PLN dan Dispora yang berwenang di bidangnya,” bebernya.
“Hanya 13 Juta kurang lebih tunggakan pembayaran listrik itu, pertanyaannya kemana dana hibah yang 1,7 milyar itu dialokasikan dananya?, sedangkan dalam pengajuan permohonan hibah anggaran itu tercantum untuk pembayaran listrik gedung. Ini sudah tidak wajar dari anggaran yang sangat besar pemerintah berikan, sekelas bayar listrik 13 Juta saja di selewengkan. Apalagi anggaran pembinaan OKP dan PK di bawah naungan KNPI hari ini,” sambungnya.
Bisa saja, tegas Aji Codet, program program pengajuan kegiatan KNPI untuk membina OKP dan PK hanya sebatas pengajuan saja. Tapi realisasinya tidak ada, karena sampai hari ini belum ada lagi kegiatan secara organisasi KNPI bersama OKP dan PK yang dilakukan hingga bulan September ini.
“Ini tidak bisa dibiarkan dan harus ada ketegasan, lucu saja ketua KNPI hari ini yang bermasalah dengan segala polemik yang ada karena ketidakmampuannya dalam memimpin organisasi wadah pemuda di bumi tegar beriman ini, mau mengevaluasi bupati yang jelas-jelas sudah memperhatikan KNPI yang kita cintai ini,” tegasnya.
Dengan kondisi saat ini, dia mengaku tidak akan tinggal diam dengan ugal-ugalannya kepemimpinan ketua KNPI hari ini. Dia akan mendorong untuk mengevaluasi ketua KNPI Fuad Kasyfurrahman dengan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).
“Kita lihat nanti yang terevaluasi bupati atau ketua KNPI hari ini, terlalu sompral sekelas ketua KNPI Kabupaten Bogor hari ini sudah tidak mampu, bukan belajar supaya mampu, malah blunder terus mencoreng nama wadah organisasi pemuda KNPI di bumi tegar beriman ini,” tegasnya lagi.