Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Ratusan Wali Murid SMPN 4 Gunung Putri Ngeluh, Uang Perpisahan Rp 230 Juta Belum Dikembalikan

×

Ratusan Wali Murid SMPN 4 Gunung Putri Ngeluh, Uang Perpisahan Rp 230 Juta Belum Dikembalikan

Sebarkan artikel ini
Wali Murid SMPN 4 Gunung Putri saat rapat dengan pihak sekolah terkait pengembalian uang perpisahan senilai Rp 230 juta. (Foto: Ist)

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Ratusan wali murid kelas 9 di , Kabupaten Bogor mengeluhkan belum dikembalikannya uang oleh pihak sekolah senilai Rp 230 Juta.

Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan kekecewaannya atas ketidakjelasan pengembalian dana tersebut.

Menurutnya, pihak sekolah sempat memungut biaya sebesar Rp1 juta per siswa dikali 230 siswa untuk kegiatan perpisahan.

Namun, rencana kegiatan tersebut dibatalkan menyusul adanya aturan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melarang kegiatan seremonial perpisahan di sekolah.

“Dulu pernah dipungut biaya perpisahan sekolah Rp1 juta. Namun karena ada aturan dari Gubernur Jawa Barat, akhirnya kegiatan itu dibatalkan,” ungkap wali murid.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam pertemuan wali murid pada Senin, 19 Mei 2025, pihak sekolah menyatakan akan mengembalikan uang yang sudah disetorkan. Namun, jumlah yang akan dikembalikan tidak sesuai dengan nominal awal.

“Pihak sekolah menyampaikan bahwa uang yang akan dikembalikan hanya Rp550 ribu, karena sisanya Rp 450 ribu sudah digunakan sebagai uang muka (DP) untuk kebutuhan acara perpisahan yang batal dilaksanakan,” jelasnya.

Namun hingga saat ini, para wali murid yang berjumlah 230 orang ini belum menerima pengembalian dana tersebut, dan belum ada kepastian dari pihak sekolah terkait kapan dana itu akan diberikan.

“Uangnya belum dikembalikan, dan belum ada kejelasan juga sampai sekarang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua , Acang Suryana saat dikonfirmasi menyatakan tidak mengetahui adanya iuran perpisahan tersebut. Ia mengaku tidak dilibatkan dalam pengumpulan dana itu.

Respon (5)

  1. Ternyata koruptor dan pungli sangat subur di sekolah negeri. Itu dipastikan oleh oknum kepala sekolah, walikelas dan guru2. Siapa lagi?? Dinas pendidikan membiarkan pungli mungkin kebagian juga ya. Makanya sekarang pemerintah mau mendirikan Sekolah Rakyat (SR) model dulu yg mungkin lebih baik dari pada model Kemendiknas saat ini

  2. Ini namanya fraud atau kecurangan oleh kepalasekolah dan jajarannya dan komite sekolah gak mungkin g tahu

  3. Dasar sekolah kok korup, biaya pembangunan lapangan di alihkan jadi buat beli alat marching band, dikasih dana bos cuma di belikan bangku, laptop ga ada laboratorium ga ada, orang jualan diperas 5 juta, mikir lah ISMET

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *