Ade Ruhandi alias Jaro Ade (tengah).
Cisarua, BogorUpdate.com – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Bogor yang digelar di hotel Seruni Cisarua, Puncak Bogor pada 24-25 Juni 2022, sempat memanas.
Hal itu dikarenakan, kehadiran mantan ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor Periode 2010-2020, Ade Ruhandi (Jaro Ade) dengan mengingatkan kepada ketua DPD Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily dan Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi, untuk fatsun terhadap keputusan hasil Musyawarah Daerah (Musda) Golkar ke-X pada 7 Agustus 2020 lalu.
Sementara, terkait pernyataan menantang Jaro Ade terhadap Putra Mahkota dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, yakni Ravindra Airlangga yang menyatakan dukungannya terhadap sosok ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor periode 2020-2025, Wawan Hikal Kurdi atau yang akrap disapa Wanhay dikala sambutannya dalam Rakerda tersebut.
“Indonesia Golkar, Airlangga Presiden, Ace Hasan Gubernur, Bupati Bogor Wanhay,” ujar Ravindra dalam yeal-yealnya saat sambutan.
Hal senada juga diucapkan ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily yang meneriakkan yeal-yeal serupa dikala memberikan sambutan dalam Rakerda tersebut.
“Indonesia Golkar, Airlangga Presiden, Wanhay Bupati Bogor, Ravindra lanjutkan (DPR RI),” katanya yang disambut teriakan dari para kader Golkar yang hadir di Rakerda itu.
Sementara itu, Jaro Ade mengingatkan, kepada pimpinan DPD Golkar Jawa Barat, dan tingkat Kabupaten Bogor agar tetap mematuhi aturan hasil dari Musyawarah Daerah (Musda) DPD Kabupaten Bogor pada 7 Agustus 2020 lalu.
Ia menyebut, hasil Musda yang berlangsung di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada 2020 lalu itu, menghasilkan keputusan untuk mendukung Ketum partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai presiden di Pilpres 2024, serta mengusung dirinya maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Bogor periode 2024-2029 nanti.
“Jadi kalau Rakerda ini juga membahas soal pemilihan kepala daerah (Pilkada) atau Pilbup Bogor, maka saya ingatkan bahwa kader partai itu harus fatsun terhadap putusan partai saat Musda DPD Golkar Kabupaten Bogor tahun 2020 lalu,” kata Jaro Ade usai pembukaan Rakerda DPD Golkar Kabupaten Bogor, kepada seluruh awak media yang hadir meliput, pada Jum’at (24/6/22).
Menurut pria yang juga mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2014-2018 itu melanjutkan, saat Musda tahun 2020 terdapat keputusan yang didukung oleh seluruh kader partai Golkar yang hadir dengan pimpinan sidang yakni Tohawi sekaligus selaku ketua fraksi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Bogor menghasilkan beberapa keputusan.
“Itu hasil musda, hari ini sebatas Rakerda. Bahwa dalam Rakerda ini tidak bisa membicarakan tentang persoalan pilkada. Maka saya ingatkan kepada pengurus DPD Golkar Jawa Barat maupun Kabupaten Bogor harus konsisten terhadap aturan, karena siapa pun kader Golkar mau siapa pun dia hati-hati untuk tidak menabrak aturan,” imbuhnya.
“Karena, partai Golkar Kabupaten sejak dulu selalu main di sistem. Sekali pun saya diusulkan dalam Musda ke-X calon bupati, saya tidak akan menelan begitu saja. Mari secara objektif kembalikan realnya nanti kepada sesaat pilkada akan digelar, siapa yang lebih populer, siapa yang memang elektabilitas bagus, kesiapan finansialnya juga oke kenapa enggak kita dukung,” bebernya.
Dalam artian, lanjut dia, DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor khususnya hingga tingkat Provinsi harus mengikuti hasil Musda ke-X tersebut.
Bagi Jaro Ade, di tiap rapat kerja partai politik (parpol) manapun, apabila petinggi parpol meneriakkan yeal-yeal dikala tengah memberikan sambutan dan melayangkan dukungannya kepada sosok pemimpinnya itu merupakan hal biasa dilakukan.
“Iya begitu, itu patokannya. Dan memang pak Airlangga itu diusulkan di dalam Musda ke-X di Sukajaya, waktu tanggal 7 Agustus 2020. Jadi keputusan Musyawarah Nasional (Munas), Musda tingkat I tingkat II itu tidak bisa dibatalkan oleh level dibawahnya. Maka kalau ada dinamika-dinamika saya ingatkan, saya sayang kepada Wawan karena dia ini kader saya juga merupakan regenerasi yang saya bentuk di fraksi,” tambahnya.
Tak lupa ia juga mengajak, agar para kader DPD Golkar Kabupaten Bogor tetap fokus kepada tujuan utama untuk memenangkan Golkar di Pemilu Presiden dan legislatif.
“Lakukan komunikasi terus dengan apa yang sudah diputuskan di pusat, ada koalisi KIB yang tadi telah dideklarasikan disela-sela Rakerda. Mudah-mudahan ada partai lain yang bergabung lagi dengan koalisi ini. Bukan hanya koalisi, tapi bagaimana kita bersama-sama membuat Kabupaten Bogor tetap kondusif dan mendukung pemerintahannya menjadikan kabupaten termaju,” ajaknya.
Selanjutnya, ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi menuturkan, dirinya yang sebatas prajurit atau kader partai Golkar di tingkat Kabupaten Bogor tentu harus fatsun terhadap keputusan DPP yang disampaikan oleh Ketum Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) di SICC Sentul, Babakan Madang, Bogor, pada 3 Juni 2022.
“Ketika ditanya nyalon Bupati saya sebagai prajurit, saya tidak mempunyai keputusan. Tapi ketika saya diperintah untuk mencalonkan Bupati oleh ketua DPD Provinsi Jawa Barat dan ketua umum saya siap lahir dan bathin,” jelasnya.
“Dan saya tegaskan juga, bahwa tidak akan ada pembahasan soal Pilkada atau Pilbup di Rakerda ini. Karena Rakerda saat ini hanya rapat kerja daerah untuk mengatur, membuat strategi bagaimana caranya kita menang di pemilu dan pilpres,” tegas Wanhay.
Dilain sisi, ketika Bogorupdate.com mencoba mengkonfirmasi Tohawi selaku pimpinan sidang di Musda ke-X sekaligus ketua fraksi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Bogor, terkesan menghindar.
“Saya nggak mau komen-komen dulu, karena Rakerda masih berlangsung. Apalagi komentar terkait peristiwa yang kebelakang (Musda 2020),” ucapnya dengan ketus disaat waktu menunjukkan pukul 21.48 WIB.
Sebelumnya, pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor yang diketuai Wawan Hikal Kurdi atau yang akrab disapa Wanhay menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada 24-25 Juni 2022 bertempat di Hotel Seruni Cisarua, Puncak Bogor.
Di mana Rakerda itu, dihadiri sebanyak 980 orang yang terdiri dari seluruh kader dan simpatisan partai Golkar tingkat Kabupaten Bogor, beserta tingkat pengurus DPD Provinsi Jawa Barat yang diketuai Ace Hasan Syadzily, Anggota DPR RI, Ravindra Airlangga, mantan ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2012-2020, Ade Ruhandi (Jaro Ade), Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, dan seluruh petinggi partai politik tingkat Bumi Tegar Beriman terkecuali tanpa kehidarian perwakilan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor.
Hadir juga, seluruh pengurus partai Golkar tingkat Desa (Pides) dan Pikel yang berjumlah 430 Desa, serta 40 Pengurus Kecamatan (PK) partai Golkar se-Kabupaten Bogor.