Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Proyek Revitalisasi Situ Tlajung Udik Berjalan Tanpa Plang Anggaran, Warga Pertanyakan Transparansi

×

Proyek Revitalisasi Situ Tlajung Udik Berjalan Tanpa Plang Anggaran, Warga Pertanyakan Transparansi

Sebarkan artikel ini

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane menggelar sosialisasi pembangunan Situ Tlajung Udik kepada masyarakat pada pekan ini, setelah proyek berjalan sekitar satu minggu, yang dilaksanakan diaula Kantor Desa Tlajung Udik, pada Senin (21/7/25).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, di antaranya perwakilan Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat, pihak kontraktor, konsultan pengawas, Kepala Desa Tlajung Udik, Sekretaris Kecamatan Gunung Putri, para kepala dusun, RT, dan RW setempat, serta masyarakat sekitar situ.

Dalam sosialisasi tersebut, warga diberikan dokumen Buku Data Umum Pembangunan Situ Tlajung Udik. Namun, buku tersebut tidak mencantumkan informasi anggaran atau nilai proyek, yang memicu pertanyaan dan kekhawatiran dari masyarakat mengenai keterbukaan informasi publik.

Lebih lanjut, proyek yang sudah mulai dikerjakan beberapa hari sebelumnya itu juga belum memiliki plang informasi anggaran yang biasa menjadi standar dalam setiap pekerjaan proyek pemerintah.

Plang proyek penting sebagai bentuk transparansi publik agar masyarakat mengetahui nilai anggaran, sumber dana, pelaksana, serta waktu pelaksanaan.

Saat dikonfirmasi, pihak BBWS Ibrohim menyatakan bahwa keterlambatan pemasangan papan proyek bukanlah masalah besar.

“Tidak apa-apa kalau papan kegiatan dipasang terlambat, asal jangan sampai setahun,” ujar Ibrohim salah satu perwakilan BBWS saat dikonfimasi dalam kegiatan tersebut.

Tidak adanya nilai anggaran yang tercantum di buku maupun plang anggaran menimbulkan beragam reaksi dari warga dan tokoh masyarakat.

Banyak yang menilai bahwa keterlambatan informasi semacam ini mengurangi akuntabilitas pelaksanaan proyek, apalagi proyek sudah berjalan tanpa papan kegiatan dan penjelasan anggaran yang jelas.

Sementara itu, Kepala Desa Tlajung Udik, Yusup Ibrahim, mengapresiasi pelaksanaan proyek revitalisasi setu sebagai upaya mengatasi banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya komunikasi yang terbuka dan tepat waktu kepada masyarakat.

“Kami sangat mendukung program ini, tapi mohon semua informasi disampaikan dengan transparan agar warga tidak bingung atau berasumsi negatif,” kata Yusup.

Perlu diketahui. Revitalisasi setu Tlajung Udik. Nama penyedia jasa Madya Perdana Prima, sumber anggaran APBN tahun 2025 waktu pekerjaan 180 hari, jangka waktu pemeliharaan 365 hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *