Sejumlah mahasiswa Prodi Dikmas UNJ sedang melakukan dialog dengan warga dalam program pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Sirnajaya, Sukamakmur, Kabupaten Bogor 13-14 Juli 2022.
Sukamakmur, BogorUpdate.com – Program studi (Prodi) Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terus melakukan program pemberdayaan kepada masyarakat Desa Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Sebelumnya prodi kebanggan UNJ ini telah konsisten turun mendampingi dan melakukan pemberdayaan warga desa di sekitar Kecamatan Sukamakmur selama beberapa tahun terakhir. Kali ini program pemberdayaan ditujukan bagi masyarakat dengan ikhtiar mengaktualisasi pengembangan desa wisata berkelanjutan.
“Sustainable tourism village development adalah varian terakhir dari ikhtiar pemberdayaan masyarakat desa. Tahapan demi tahapan pengembangan perlu terus dilakukan dengan pelibatan aktif masyarakat dalam pengembangan mutu produk wisata pedesaan serta mampu berkolaborasi dengan penggeram BUMDES,” ujar Sri Koeswantono yang menjadi salahsatu narasumber dalam giat yang dilakukan pada 13-14 Juli 2022 di Desa Sirnajaya, Sukamakmur, kemarin.
Tono sapaan akrabnya itu menjelaskan bahwa dengan rangkaian tahapan pengembangan tersebut, Prodi Dikmas UNJ diharapkan telah terlibat dalam melakukan upaya pengembangan desa wisata, khususnya pada pengembangan agrowisata Setu Rawagede yang juga akrab disebut Rawakopi.
“Rangkaian tahapan pengembangan ini menjadi bukti nyata bahwa Prodi Dikmas UNJ telah terlibat secara aktif salahsatunya dalam upaya mengembangkan agrowisata Rawagede yang berbasis praksis di tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Dikmas UNJ, Dr. Karta Sasmita menambahkan bahwa pengembangan masyarakat di wilayah agrowisata memiliki tantangan tersendiri yang harus dicarikan berbagai solusinya.
“Oleh karena itu, kami dari Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ menurunkan sejumlah pakar dengan pendekatan kemasyarakatan yang berbasis dialog secara langsung sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Karta.
Karta menjelaskan materi dan para pakar yang diterjunkan di antaranya adalah, pengembangan desa wisata edukatif, pengembangan kapasitas produksi merchandise yang berbasis pembelajaran Hyflex, penguatan motivasi berusaha berbasis potensi lokal pertanian, pendampingan identifikasi potensi wilayah untuk pengembangan desa wisata, pendampingan strategi pengembangan desa wisata berbasis analisis SWOT, pemberdayaan masyarakat sadar wisata dalam mewujudkan ekowisata, pendidikan mitigasi bencana longsor melalui media poster, puzzle dan video, serta pelatihan kesiagaan kebencanaan bagi pokdarwis Rawagede serta optimalisasi pengelolaan objek wisata melalui pelatihan digital marketing.
“Sejumlah materi pembekalan ini kami berikan sebagai penguatan dari apa yang tentunya sudah pernah masyarakat dapatkan dari stakeholder lain. Kami berharap program pemberdayaan masyarakat ini dapat memberi manfaat dan mewujudkan kemaslahatan di tengah masyarakat,” tandas doktor jebolah China ini.