BOGOR UPDATE
CITEUREUP – Prihatin dengan nasib yang dialami Abah Djunaedi (75) warga Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, yang tidak mempunyai tempat tinggal layak. Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) dibantu Tagana Kabupaten Bogor, mengadakan kegiatan bedah kamar miliknya di Kampung Tonggoh RT 03 RW 01, Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup, Rabu (23/8/17) pagi.
Tempat tinggal Abah Djunaedi yang sebelumnya berukuran 3×2 m2 berdiri diatas saluran air (Got) merupakan perbatasan dua desa selama 4 tahun ini, akhirnya direlokasi di dekat rumah warga yang sudah menganggap saudaranya yang tak jauh dari lokasi. Dan akhirnya IPSM membangun tempat tinggalnya dengan ukuran 4 x 4 m2 dari partisipasi lingkungan setempat.
Ketua Dua IPSM, Hendra mengataan kegiatan bedah kamar milik Abah Djunaedi ini, merupakan bagian dari Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) IPSM yang kerap dilakukan di berbagai wilayah di Kabupaten Bogor.
“Setelah terima laporan dari anggota kami yang ada di tiap kecamatan dan desa, kami pun langsung berniat membantunya dengan maksud memberikan tempat tinggal yang layak,” kata Hendra dilokasi bedah rumah, yang juga dihadiri Camat Citeureup Asep Mulyana, ketua umum IPSM Dian Firmansyah bersama anggota Satpol PP, kepada wartawan.
Menurut Hendra, Adapun persoalan tempat tinggalnya (red-Djunaedi) yang dinilai tidak layak serta menyalahi lantaran berada diatas saluran air (Got). Pihaknya merealisasikan di dekat tempat tinggal tanah kosong yang tersisa milik tetangga yang sudah menganggapnya saudara.
“Dananya dari pemerintahan, pengusaha hasil swadaya yang nantinya untuk membangun tempat tinggal bapak Junaedi,” sambungnya.
Sementara pemerintah Desa Gunungsari berkilah jika Abah Djunaedi bukan merupakan warganya, melainkan warga desa lain.
“Memang lokasi tempat tinggalnya berada di desa kami. Tapi, Abah Djunaedi adalah warga Desa Tarikolot, makanya kami belum bisa membantunya,” terang Dadang salahatu staf Desa Gunungsari.
Camat Citeureup Asep Mulyana mendukung penuh apa yang dilakukan IPSM terhadap Abah Djunaedi yang bisa menyumbang tempat tinggal secara layak.
“Saya mendukung penuh kegiatan sosial masyarakatan ini. Intinya yang terpenting adalah dari partisipasi lingkungan setempat,” singkat Camat.
Terpisah, Dian Firmansyah ketua umum IPSM merasa bersyukur bisa berbuat sesuatu untuk masyarakat khususnya telah malakukan bedah kamar untuk tempat tinggal Abah Djunaedi. Menurutnya, membantu sesama dengan tulus dan ikhlas adalah suatu kebahagiaan tersendiri yang tidak dapat dinilai oleh apapun. “Terimakasih kepada masyarakat yang turut membantu terselenggaranya acara bedah kamar ini. Terimakasih juga kepada bapak camat Citeureup dan perangkat desa yang turut hadir dan membantu. Semua ini dapat terselenggara berkat kerja kita bersama,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, Abah Djunaedi (75) merupakan warga asli Desa Tarikolot Kecamatan Citeureup, yang tinggal sebatangkara. Sebelumnya ia mempunya tanah namun sudah dijual dan pindah ke daerah Depok. Nasib malang menimpa Abah Djunaedi lantaran uang hasil jual tanah dibawa kabur anak angkatnya. Akhirnya Abah Djunaedi mengontrak hingga akhirnya terkena gusur dan pindah kembali di Dea Tarikolot yang saat ini sudah dilakukan pemekaran desa, yakni Desa Tarikolot dan Desa Gunungsari, Kecamatan Citeureup. (Sep)
Editor: Tobing