Jasinga, BogorUpdate.com – Pasangan Suami Istri (Pasutri) warga Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, ditemukan gantung diri di dalam rumah, Pada Minggu 06 Agustus 2023. Pasutri tersebut di temukan meninggal dunia dalam keadaan posisi yang berbeda.
Diketahui, korban laki-laki berinisial MI (52) di temukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri. Sementara itu korban berinisial MH(48) yang merupakan istri dari MI di temukan meninggal dunia dengan kondisi tergeletak di lantai serta mata bagian kirinya memar dan kuku jempol kanannya copot.
Kapolsek Jasinga AKP Dedi Hermawan mengatakan, bahwa meninggalnya kedua korban tersebut baru di ketahui saat pembantunya yang datang ke rumah memanggil korban MI. Namun tidak ada jawaban, akan hal tersebut saksi pun mendatangi rumah kakak MI.
Kemudian melakukan pendobrakan ke pintu rumah korban dan mendapati kedua korban MH dan MI yang berstatus pasutri telah dalam keadaan meninggal dunia.
“Dari hasil gelar olah (TKP) tempat kejadian perkara yang kita lakukan bahwa kondisi rumah korban ini dalam keadaan rapih dan tidak adanya barang yang hilang, dan saat kejadian pintu rumah pun dalam keadaan terkunci dari dalam,” kata AKP Dedi Hermawan.
Dari informasi yang didapat kata dia, pasutri tersebut beberapa hari sebelum kejadian terdengar suara bertengkar sampai ke rumah tetangga nya.
“Dari Informasi yang kami dapat dari pembantu korban bahwa beberapa hari sebelum kejadian, diantara kedua korban Pasutri ini sempat saling ribut akibat permasalahan keluarga. Saat ini proses penyelidikan terkait meninggalnya kedua korban pun masih kita terus lakukan,” kata Kapolsek Jasinga AKP Dedi Hermawan.
Sebelumnya, Pasangan suami-istri (Pasutri) di Kampung Curug Desa Curug Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, ditemukan tewas tergeletak tak bernyawa di kediamanya pada Minggu pagi (6/8/23).
Diduga istri yang berprofesi sebagai Bidan Desa itu dibunuh oleh sang suami. Usai membunuh korban sang suami pun melakukan bunuh diri dan ditemukan tewas dengan dengan istrinya.
Menurut Kepala Desa Curug Aton mengatakan, awalnya pihaknya mengatahui informasi tersebut adalah gantung diri.
“Jadi kami menerima laporan jam 09.30 WIB, dari kader kalau ada seorang bidan desa yang bunuh diri, tentu sangat kaget. Untuk motifnya kami belum mengetahui, karena keseharian suaminya juga tidak tahu kerjanya dan sering ada dirumah,” katanya kepada Wartawan.
Dia menyampaikan, Bidan Desa itu sudah mengabdi 30 tahun di Desa Curug dan saat ini dari permintaan keluarga Bidan tersebut dimakamkan di kediaman asalnya di Jakarta.
“Sementara profesi bidan ini sudah mengabdi lama sekitar 30 tahun di wilayah desa Curug. Sesuai permintaan keluarga perempuan, korban dimakamkan di tanah kelahirannya di jakarta, untuk suaminya dimakamkan di wilayah Curug,” ujarnya.
Hasil kesepakatan keluarga, peristiwa tersebut pun enggan di autopsi.
“Langkah selanjutnya mengurus pemakaman, karena keluarga menerima ikhlas dan tak menerima dilakukan autopsi untuk kedua korban,” bebernya.