Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPeristiwa

Pergeseran Tanah di Tanjungsari Terus Berlangsung, 300 Jiwa Mengungsi

×

Pergeseran Tanah di Tanjungsari Terus Berlangsung, 300 Jiwa Mengungsi

Sebarkan artikel ini

Tanjungsari, BogorUpdate.com – Khawatir akan terjadinya susulan, ratusan warga yang bermukim di kaki , , , Kabupaten Bogor, terpaksa mengungsi.

Longsor yang menyapu puluhan hektar kebun dan sawah, serta nyaris menimbun ratusan rumah dibawah lereng gunung Sanggabuana, membuat lebih dari 300 jiwa mengungsi, karena takut ada longsor susulan. Selain mengungsi kerumah keluarga, sebagian dari mereka juga ditempatkan di gedung sekolah dasar yang jauh dari lokasi longsor.

Pengakuan Apong salah satu warga mengatakan, peristiwa itu terjadi saat warga sedang tertidur pulas. Mereka pun dikagetkan dengan suara gemuruh longsoran tanah dari atas bukit yang menyapu ladang dan sawah mereka. Karena panik, warga memilih langsung meninggalkan rumah karena disekitarnya sudah ikut retak.

“Saya lagi tidur ada yang teriak warga lari bilang, ada longsor, jadi saya juga keluar menyelamatkan anak dan istri ikut lari mendengar suara bergemuruh. Padahal hujan turun sore dong,” ucap Apong kepada Bogorupdate.com, Selasa (9/5/23).

Selanjutnya Ia juga berharap kepada Pemerintah untuk segera diturunkan bantuan, baik itu makanan, selimut dan lainnya yang dibutuhkan para pengungsi.

“Ya, saya berharap segera diturunkan bantuan selimut, makanan, yang dibutuhkan para pengungsi ditempat ini. Semoga pemerintah secepatnya menurunkan bantuan yang diperlukan oleh warga pengungsi,” harapnya.

Sementara menyampaikan, pihak kepolisian sudah berkomunikasi dengan Muspika Kecamatan Tanjungsari.

“Kami sudah koordinasi sama semua pihak. Pengungsi yg tinggal di sekolahan ada 29 kepala keluarga 88 jiwa, yang tinggal di keluarganya ada 78 kepala keluarga 250 jiwa totalmya 107 kepala. Keluarga 346 jiwa,” jelasnya.

“Hingga saat ini, petugas gabungan masih terus mengupdate data warga yang terdampak longsor di wilayah ini. Sementara sejumlah kebutuhan untuk para pengungsi juga masih dalam proses koordinasi dengan pemerintah setempat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *