Bogor RayaHomeNewsPolitik

Pengerjaan Jalan Bojong Sempu-Iwul Mangkrak, Fio Sebut ULP dan PUPR Jadi Biang Keroknya

Ketua Desk Pendaftaran Pilkada PPP, yang juga sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Ferry Roveo Checanova. {Bodet)

Cibionong, BogorUpdate.com – Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Ferry Roveo Checanova menanggapi soal mangkraknya jalan Bojong Sempu-Iwul, Desa Iwul, Kecamatan Parung yang dikerjakan pada tahun 2023 lalu.

Menurut Ferry Roveo Checanova, salahsatu penyebabnya adalah Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bogor yang meloloskan penyedia jasa dari luar Bogor dan tidak mengetahui harga beton saat memenangkan tender tersebut.

“Nah ini ULP sering kali meloloskan lelang para penyedia jasa asal luar Bogor, padahal mereka tidak tau harga (nilai beton) dan tidak tau medan lapangan seperti apa,” kata Ferry Roveo Checanova. kepada BogorUpdate.com, Senin (8/7/24).

Politisi PPP itu menjelaskan, bahwa penyedia jasa memiliki tanggung jawab penuh dalam penyelesaian proyek peningkatan infrastruktur jalan. Oleh karena itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan ULP harus lebih selektif dalam memilih penyedia jasa.

“Ini menjadi catatan penting bagi kita terkait masalah harga dari PUPR dan ULP sebagai penjaring penyedia jasa dan itu harus betul-betul maksimal. Dan penyedia jasa juga bertanggung jawab penuh dalam proses pekerjaan jangan sampai kejadian ini (mangkraknya) kembali terulang,” jelasnya.

Fio sapaan akrab Ferry Roveo Checanova menyebut, ada kurang lebih 8-9 proyek infrastruktur jalan di PUPR Kabupaten Bogor mengalami mangkrak atau terbengkalai.

“Ada kurang lebih 8-9 proyek di PUPR karena memang tidak dilanjutkan kembali (mangkrak). Dan penyedia jasa itu semuanya jelas diputus kontrak,” ujarnya.

Meskipun begitu, ia meminta pihak ULP Kabupaten Bogor melakukan evaluasi terkait sistem pelelangan sehingga mangkraknya proyek tersebut tidak terjadi kembali diwaktu mendatang.

“Makanya ULP harus melakukan perbaikan dan supaya ada bersinambungan pihak ULP dengan PUPR. Jadi saat ULP menyampaikan masalah harga bisa dirasionalkan atau mereka (penyedia jasa) hanya mengejar spk yang bisa dijual-belikan nanti, setelah menang lelang,” tegas Fio.

Sebelumnya, Warga  mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk melanjutkan pembangunan  yang sempat ditinggal pemborong pada 2023 lalu.

Diketahui, proyek rekontruksi Jalan Bojong Sempu -Iwul Kecamatan Parung, dengan menelan anggaran Rp1 milyar lebih yang dikerjakan oleh PT. Raissa Karunia Abadi dan Konsultan Pengawas PT. Nasuma Putra.

Tokoh Pemuda Desa Iwul, Alpius Palepi mengatakan bahwa warga banyak yang mengeluh lantaran jalan Sempu-Iwul yang ditinggalkan oleh pemborong tidak ditanjutkan kembali. Hal itu, sangat menggangu masyarakat saat melintasi jalan tersebut.

“Keluhan sangat lah mengganggu kenyamanan warga masyarakat, dan saat pengerjaan jalan betonisasi entah siapa pemborong nya. Sampai saat ini masih terbengkalai,” kata Alpius Palepi kepada Wartawan, Senin (8/7/24).

Bahkan, lanjut Alpius Palepi, kualitas jalan yang dikerjakan oleh pemborong dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi karena banyak beton yang tidak mulus.

Oleh karena itu, warga mendesak agar Pemkab Bogor segera melanjutkan pengerjaan jalan yang biasa digunakan untuk melakukan aktifitas perekonomian dan jalan pintas menuju Kecamatan lain.

“Kualitas jalan tidak mulus tidak sesuai dengan keinginan warga. Khusus nya yang sering dilewati, karena jalan itu jalan salah satu yang sering dilintasi, dan banyak warga melintas jalan ini menuju Pasar Ciseeng, ke Parung dan menuju Serpong,” tukasnya. (Dyn)

Exit mobile version