Ilustrasi angkot Kota Bogor. (Net)
Kota Bogor, BogorUpdate.com – Perkembangan transportasi massal di Kota Bogor terus berlangsung dengan adanya wilayah yang tumbuh berkembang seiring kemajuan zaman dan jumlah penduduk yang semakin banyak.
Namun, fakta tersebut mendapat tantangan zaman karena luas wilayah Kota Bogor terbatas dan adanya aktivitas masyarakat yang tinggi karena menjadi bagian dari dunia transportasi massal Jabodetabek.
Saat ini angkot memang menjadi tulang punggung transportasi massal dengan melayani hampir 70% wilayah di Kota Bogor.
Namun saat ini Pemerintah Kota Bogor juga sudah membuat terobosan dengan adanya Trans Pakuan yang melaju di sejumlah koridor termasuk di pusat kota sistem satu arah lingkar istana Kebun Raya Bogor.
Pengurus organda kota Bogor Juhri Jueng menjelaskan, untuk pengaturan transportasi massal saat ini DPRD Kota Bogor melakukan pembahasan terkait Rancangan peraturan daerah yang akan mengatur semua sistem tata kelola di dunia transportasi angkutan jalan.
“Dalam pelaksanaannya organda dan sejumlah pemilik angkot dan pengemudi angkot menyuarakan agar umur angkot tetap berada pada 20 tahun dan tetap beroperasi di pusat kota,” katanya kepada Wartawan, Senin (31/7/23).
Menurutnya, saat ini kebutuhan angkot memang masih menjadi bagian dalam transportasi massal sehingga konversi angkot ke mode transportasi bis juga harus menyesuaikan dengan keadaan.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Pansus transportasi massal di Kota Bogor Edi Dharmawansa mengungkapkan, dalam peraturan daerah yang akan menjadi pembahasan akan mengakomodir dengan adanya aspirasi dari semua pihak, sehingga bisa menjadi peraturan yang menjadi solusi untuk jangka panjang.
“Untuk itu DPRD Kota Bogor melakukan sejumlah jaring aspirasi dengan pemilik angkot pengemudi dan organda. Kemudian pemerintah daerah dan pengamat transportasi, agar bisa menjadi solusi dari sistem transportasi untuk Kota Bogor yang terintegrasi dengan jaringan Jabodetabek,” jelasnya.
DPRD Kota Bogor, lanjut Edi, sudah mempunyai gambaran tentang sistem transportasi dari hasil sejumlah kunjungan kerja ke berbagai kota di Indonesia sehingga bisa menemukan model transportasi yang ideal di Kota Bogor.