Sukamakmur, BogorUpdate.com
Pemerintah Desa (Pemdes) Sukawangi akan upayakan relokasi rumah warga akibat bencana alam pergeseran tanah yang terjadi di Kampung Cigadel.
Hal ini diduga disebabkan oleh derasnya curah hujan dengan durasi yang cukup lama pada Sabtu (13/11/21) lalu, mengakibatkan tanah di kampung tersebut hingga jarak 100 meter bergeser dan menghancurkan sedikitnya dua rumah di wilayah tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Sekretaris Desa (Sekdes) Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Ujang Solihin mengatakan akan upayakan relokasi rumah warga di kampung Cigadel, RT04/RW03 tersebut. Saat ini langkah pertolongan pertama kepada masyarakat, sebanyak 55 Kartu Kartu Keluarga (KK), diungsikan ke Posko yang sudah disediakan.
Ujang Solihin, mengatakan langkah pertama yang diambil oleh Pemdes Sukawangi beserta tim tanggap bencana adalah melakukan evakuasi ke salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada.
“Langkah selanjutnya adalah relokasi, namun, tidak kemudian semudah itu, karena kemungkinan akan ada assessment dari dinas terkait, untuk memastikan dilakukannya relokasi,” ungkap Ujang Solihin kepada wartawan BogorUpdate.com, Minggu (21/11/21).
Untuk sementara waktu, lanjut Sekdes, warga yang terkena dampak bencana akan disediakan hunian sementara (huntara).
“Rencananya, dalam waktu dekat huntara tersebut sudah bisa disinggahi, yang mana bisa menampung lebih dari 50 anggota Kartu keluarga (KK),” lanjut Ujang Solihin.
Dalam perencanaan relokasi wilayah, Pemdes Sukawangi pun akan kembali melakukan musyawarah, guna memastikan kesiapan warga untuk direlokasi.
“Melihat kondisi yang seperti ini, seharusnya masyarakat mau di relokasi. Dan kami pun akan pastikan masyarakat agar tidak main-main karena lokasi ini cukup menghawatirkan,” tutur Ujang Solihin.
Di lokasi yang sama, Aan Sartam salah satu warga kampung Cigadel, RT. 04/RW. 03 mengatakan kondisi rumahnya sudah tidak bisa ditempati.
“Saya tidak tahu gimana nanti cara benahinya,” singkatnya.
Senada dengan Aan Sartam, salah satu petani cabai di Kampung Cigadel mengungkapkan kerugian atas terjadinya bencana alam ini hingga 50 juta rupiah.
“Namun, di lahan seluas dua hektar ini jadi gagal panen semua, jika memang ada relokasi saya siap,” tukasnya.