Bogor RayaHomeLifestyleNews

PC KMHDI Bogor Raya Himbau Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan bukan Seremonial Belaka

Cileungsi, BogorUpdate.com
PC KMHDI Bogor Raya himbau warga dunia, terkhusus perempuan untuk memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Internasional.

Peringatan ini berkaitan erat dengan reaksi atas hadirnya praktik-praktik kekerasan yang menimpa perempuan dalam berbagai bentuk, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual yang diterima perempuan baik di ruang publik ataupun privat.

Putu Elissa, Ketua bidang penelitian pengembangan (litbang) Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Bogor, mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak hanya sebatas merayakan Hari anti kekerasan terhadap wanita, akan tetapi juga harus memberikan kontribusi dalam pengimplementasiannya.

“Hari Anti Kekerasan terhadap wanita ini sudah seharusnya dimaknai untuk mengingatkan bahwa seorang wanita memiliki hak yang sama dan harus dilindungi secara sah oleh hukum. Karena mengingat masih maraknya kasus yang mengorbankan perempuan atas dasar ketidaksadaran hukum,” ujar wanita yang kerap disapa Ica ini.

Putu Elissa pun turut menyoroti banyaknya kebijakan yang dikeluarkan atas nama perlindungan terhadap wanita, mulai dari pembahasan Rancangan undang-undang (RUU) tentang kekerasan Seksual yang diinisiasi oleh Baleg DPR RI.

“Dengan nama tindak pidana kekerasan Seksual, hal ini mengalami kemajuan dan kemunduran dalam proses dan substansi terutama dengan dihilangkannya frasa ‘tanpa persetujuan’ di dalam RUU,” ucap Putu Elissa.

Dalam kasus-kasus kekerasan yang ditemui, lanjut Putu Elissa, korban biasanya dalam situasi tidak ada pilihan lain dan merasa di bawah tekanan/ancaman untuk menolak kekerasan yang dialaminya, hal ini di karenakan tidak adanya pegangan hukum yang kuat untuk penanganannya.

“Maka dari itu, generasi muda harus menekankan kebijakan-kebijakan tersebut, karena RUU itu tidak akan berjalan jika dari kita sendiri tidak ada pergerakan dan memang seremonial itu diperlukan untuk mengangkat hal tersebut, tapi juga harus bersandingan dengan bentuk nyatanya juga,” lanjut Putu Elissa.

Berdasarkan hal itu, Putu Elissa pun mengajak para generasi muda Indonesia untuk berani menegur, mengungkapkan, dan melaporkan kejadian-kejadian yang tidak seharusnya.

“Setiap tahunnya kasus kekerasan terhadap wanita terus bertambah, karena kurangnya wawasan kita sebagai mahluk sosial. Mari bersama-sama kita menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dari segala bentuk kekerasan,” pungkas Putu Elissa.

Exit mobile version