Bogor RayaHomeNews

Pastikan Kualitas Sesuai Spesifikasi, Achmad Fathoni Tinjau Pengerjaan TPT di Perum GJC Cicadas

Untuk memastikan kualitas pembangunan pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) di perumahan Griya Jaya Cikeas (GJC), yang terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKS Achmad Fathoni lakukan peninjauan, pada Rabu (6/11/24). (Foto: Agus Chandra, Bodet)

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKS Achmad Fathoni meninjau pekerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) di perumahan Griya Jaya Cikeas (GJC), yang terletak di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Rabu (6/11/24).

Peninjauan itu dilakukan Achmad Fathoni untuk memastikan pekerjaan yang menggunakan anggaran DPUPR, APBD 2024 berjalan dengan baik.

Pasalnya, proyek itu berasal dari Pokok pikiran (Pokir) Achmad Fathoni sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor. Untuk pembangunan drainase di perumahan Griya Jaya Cikeas melalui DPUPR APBD 2024 sebesar Rp 197.477.000,- yang dikerjakan oleh CV. Bima Putra.

Menurut anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PKS Achmad Fathoni, pembangunan TPT yang dilaksanakan di Perumahan Griya Jaya Cikeas ini untuk menahan air yang masuk ke pemukiman warga agar tidak terjadi banjir.

“Ya, disini banyak rumah yang tidak berpenghuni karena seringnya banjir dan ini sudah terlalu lama dibiarkan. Ini memang sudah permanen dan sudah terlalu lama dibiarkan, makanya saya minta tolong ke PUPR untuk dilihat mana yang bisa dikerjakan dan saya punya anggaran bisa diprioritaskan untuk menyelesaikan,” ucap Achmad Fathoni kepada Bogorupdate.com.

“Tadi saya cek juga level banjir, dan tembok yang kita buat masih hampir 1m di atas level itu. Jadi saya berharap ini aman,” tambahnya.

Selanjutnya Ia juga menjelaskan, saluran air yang ada di Perumahan Griya Bukit Jaya ini aliran dari setu Tlajung Udik sampai Setu Wanaherang. Maka kalau air bisa lancar mengalir harus ada normalisasi.

“Ini yang jadi PR bersama, saya sih berharap nanti ada perencanaan yang lebih komprehensif dan terintegrasi salurannya jadi tidak parsial seperti ini. Kalau saya memang masih parsial karena kan anggarannya enggak memungkinkan menyelesaikan semua,”katanya.

Ia juga akan mendorong dinas terkait agar merencanakan keseluruhan dan segera diselesaikan.

“Agar nanti tersambungkan, karena waktu itu direncanakan oleh pada Litbang. Secara teknis, banjir masuk ke sini karena tanggulnya hanya tanah saja, tadi terlihat satu koma sekian meter di bawah tanggul yang kita bikin. Maka dari itu kalau konteksnya air datang dari sana yang dari sana itu memang kumpulan dari Griya Bukit Jaya,” tukasnya.

Sementara, Sekretaris Rukun Warga (RW) Nasrudin memaparkan, dirinya melakukan pengajuan ke dinas PUPR atas permintaan warga karena seringnya dilanda banjir.

“Pengajuannya sebenarnya dari titik nol belakang sampai titik nol depan jembatan, mungkin karena anggarannya baru segini ya jadi baru dilaksanakan sekarang,” paparnya.

Ia menyebut, pekerjaan tersebut efektif karena sudah beberapa kali hujan tidak terjadi banjir dan ada beberapa yang mengalami kebocoran kecil.

“Paling tinggal beberapa yang mengalami kebocoran sedikit yang belum ditanggul, kalau yang udah ditanggul semua itu sudah aman. Banjir dii titik ter terparah itu sekitar sampai 140cm, kalau warga yang terdampak sekitar 72 rumah,” ujarnya.

“Saya ucapkan terima kasih, karena kita sebagai warga bagaimanapun butuh bantuan dewan untuk mengawal dana yang sudah ada. Mungkin harapan kami bantuan ini tetap akan dikucurkan lagi ke wilayah kami karena ajuan pertama itu sekitar 680m, tapi yang baru tercapaikan 120 meter dan masih kurang sekitar 560 meter dan akan kami ajukan kembali,” pungkasnya. (Gus)

Exit mobile version