Cibinong, BogorUpdate.com – Organisasi Sayap atau Organisasi Serumpun Syarikat Islam (SI) menyatakan Walkout, dalam gelaran Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor, menjelang Musyawarah Daerah (Musda) di Aula Kantor Kodim 0621, Kabupaten Bogor.
Hal ini mendapat tanggapan dari Sekertaris DPC Syarikat Islam Kabupaten Bogor, Herman. Pria yang akrab di sapa Kang Herman ini menyatakan bahwa sikap yang di lakukan oleh Organisasi sayap Syarikat Islam adalah langkah yang tepat.
“Apa yang di lakukan adik-adik serumpun Syarikat Islam, Seperti PERISAI Kabupaten Bogor, SESMI Kabupaten Bogor, SEPMI Kabupaten Bogor, dan SEMMI Kabupaten Bogor adalah langkah yang tepat untuk menjaga Marwah, serta harga diri Syarikat Islam, maupun Organisasi serumpun,” katanya.
Lebih lanjut Ketua Umum PERISAI Kabupaten Bogor, Ramdhan, menyatakan kekecewaannya atas berjalannya Rapimda yang terjadi, terkhusus pada SC selaku pimpinan Sidang.
“Kami merasa janggal dengan kepemimpinan SC dalam berjalannya Rapimda yang di selenggarakan, tentu hal ini menjadi pertimbangan kami untuk Walkout dari Forum yang kami nilai sudah tidak sehat lagi,” ujarnya.
Ketika di tanya terkait apa saja yang di anggap janggal salam perjalanan Rapimda tersebut, Ketua Umum PERISAI Kabupaten Bogor, Ramdhan, menjelaskan salah satu kejanggalan adalah di saat salah satu SC yang menjadi salah satu Pimpinan Sidang, Mohamad Isro memegang kendali forum.
“Mengapa kita anggap janggal? pertama adalah bahwa ketika sahabat kita Ketua Umum SEMMI Kabupaten Bogor ingin melakukan interupsi seakan tidak di hiraukan. Padahal esensi yang ingin disampaikan adalah perihal dualisme ataupun kegandaan OKP harus diselesaikan dalam forum Rapimda. Karena Rapimda merupakan musyawarah sah kedudukannya langsung dibawah dari Musyawarah Daerah. Sesuai Anggaran Dasar Pasal 24 Ayat 1,” ungkap Ramdhan.
Selanjutnya, tegas Ramdhan, adalah terkait harga diri, dan dia menduga ada OKP mengatasnamakan Serumpun SI. Dimana jelas bahwa Serumpun SI yang sah, di akui DPC, maupun DPP Syarikat Islam, adalah Versinya dan yang terakhir ialah yang saat ini diikutinya.
“Menganggap adanya indikasi permainan jika perihal dualisme tidak di selesaikan di Forum Rapimda, harusnya selesaikan saja biar semua tahu mana yang legal, serta yang ilegal, biar semua melihat. Tentu hal ini menjadi catatan penting bahwa apa yang di inginkan Orsap SI adalah keterbukaan, dan Transparansi dalam forum, sehingga tidak ada forum, setelah forum,” tandasnya.