Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Optimalisasi Pengawasan Pembangunan Jembatan Otista Bogor

Kota Bogor, BogorUpdate.com – Pembangunan jembatan Otto Iskandardinata (Otista) sudah memasuki tahap peruntuhan jembatan lama, sehingga proses menggunakan alat berat berlangsung di kawasan tersebut.

Penutupan arus jalan Otista juga masih berlangsung sehingga masyarakat harus mengikuti rekayasa lalu lintas untuk bisa mengakses sejumlah jalan di kota Bogor.

Aliansi masyarakat Bogor Raya dari sejumlah elemen organisasi kemasyarakatan seperti, BBRP, GPI, LMPI GIBAS, AMS, M1R dan KPMP melakukan upaya mengingatkan pemerintah kota Bogor untuk optimal dalam pengawasan pembangunan jembatan Otista.

Juru bicara aliansi masyarakat Bogor Raya Bayu Noviandi menegaskan saat ini pertaruhan pembangunan jembatan Otista menjadi perhatian semua kalangan masyarakat karena dampak yang disebabkan sangat luas mulai dari ekonomi hingga rawan bencana.

“Masyarakat merasakan dampak ekonomi dengan adanya biaya kehidupan yang semakin meningkat karena dari konsumsi BBM dan transportasi yang juga harus menyesuaikan,” ujarnya.

Untuk wilayah kawasan jembatan Otista juga rawan bencana karena berada di bantaran sungai Ciliwung sehingga masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan harus menjadi perhatian agar tidak terjadi musibah saat pengerjaan berlangsung.

“Banyak dampak yang dihasilkan dari pengerjaan pembangunan jembatan Otista yang menelan anggaran hingga 49 miliar rupiah sehingga pemerintah kota Bogor harus optimal melakukan pengawasan agar hasilnya bisa dinikmati masyarakat secara maksimal untuk kelancaran lalu lintas saat ini kami mengingatkan agar semua tahapan berjalan sesuai aturan,” katanya, Sabtu (6/5/23).

Kepala pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas menjelaskan Berdasarkan catatan BPBD kota Bogor memang areal bantaran sungai Ciliwung di kawasan jembatan Otista pernah terjadi musibah longsor sehingga personil BPBD melakukan pengawasan dan pencegahan terjadinya bencana alam saat pengerjaan berlangsung.

Sementara itu Kepala Dinas PU PR kota Bogor Rena Da Frina mengungkapkan sudah ada komitmen dengan kontraktor pelaksana untuk bisa menjaga areal pengerjaan berlangsung aman dan tidak ada keluhan dari masyarakat.

“Jika ada keluhan dari masyarakat maka kontraktor pelaksana harus siap bertanggung jawab terhadap yang terjadi dari dampak pengerjaan yang mereka lakukan,” katanya.

Kemudian pengerjaan reruntuhan jembatan lama juga berlangsung secara bertahap dari mulai pengelupasan aspal hingga nanti pengangkatan fisik jembatan yang masih berlangsung hingga saat ini.

Exit mobile version