Kantor desa Cicadas. (BU)
Gunung Putri, BogorUpdate.com – Kepala Desa (Kades) Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Dian Hermawan ogah menanggapi adanya dugaan pungli untuk pembuatan surat izin lingkungan, yang diduga dilakukan oleh oknum ketua RT-nya.
Saat dikonfirmasi media ini melalui WhatsApp, Dian Hermawan mengaku telah terbiasa, dan tidak perduli dengan informasi terkait praktik pungli terhadap PT Media Cipta Kerja Perkasa tersebut.
“Itu terserah ente wae mau diberitakan kumaha, tanggapan geus tadi (Itu terserah kamu mau diberitakan kumaha tanggapan sudah tadi),” katanya kepada BogorUpdate.com, Kamis (11/1/24).
Bahkan Dian meminta agar lebih banyak media yang memberitakan terkait dugaan pungutan liar itu.
“Na loba heula wae sekalian, biasa di ramekeun kan (Biar banyak dulu aja sekalian, biasa diramein kan),” ejeknya.
Sembari mengirimkan nomor handphone Dirut PT Media Cipta Kerja Perkasa, Dian meminta agar media ini menghubungi perusahaan yang berada di wilayahnya itu.
“Mangga dek ditelpon mah eta ceunah Dirut PT na, (mangga mau ditelpon mah katanya itu Dirut pt-nya),” tutup isi pesan WhatsApp Dian.
Sebelumnya diberitakan, Pembuatan Surat izin lingkungan di Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, diduga sarat Pungutan Liar (Pungli). Besaran pungli itu mencapai Rp 15 juta rupiah. Dengan alasan warga sedang ada program pengecoran.
Hal itu dialami Alkusari, saat dirinya meminta izin lingkungan untuk perusahaan PT Media Cipta Kerja Perkasa yang berada di RT 3 RW 19 Desa Cicadas.
“Katanya melalui RT minta 15 juta dengan alasan warga sedang ada proyek pengecoran,” tuturnya kepada BogorUpdate.com.
Selain itu, Alkusari mengaku kepala Desa Cicadas Dian Hermawan enggan membubuhkan tandatangannya karena menurut kepala Desa Cicadas pihak PT media cipta kerja perkasa belum ada kesepakatan dengan ketua RT setempat.
“Iya kades Dian gak mau tanda tangan katanya belum kelar urusannya dengan warga sedangkan warga semua udah tanda tangan,” kesalnya.
“Kalo kades gak secara langsung minta tapi RW nge WhatsApp saya minta segitu 15 juta,” tambahnya.
Alkusari juga membeberkan bahwa PT Media cLCipta Kerja Perkasa adalah perusahan dibidang jasa bukan dibidang industri, yang merugikan lingkungan bahkan menurutnya itu akan membawa dampak baik untuk lingkungan.
“Inikan perusahaan dibidang jasa tenaga kerja, gak ada produksi kok malah dipersulialo emang udah berjalan kita juga ngertilah,” tandasnya.