Ilustrasi kasus asusila terhadap anak. (Net)
Tenjolaya, BogorUpdate.com – Peristiwa Asusila atau pelecehan anak dibawah umur sudah dua kali terjadi di wilayah Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor, dalam kurun 1 bulan kebelakang.
Pertama, pada Selasa 23 Mei 2023 lalu, Polsek Ciampea dan unit PPA Polres Bogor berhasil mengamankan terduga pelaku LN (31) kasus pelecehan seksual dibawah umur, bahkan keluarga korban sangat tidak terima atas perbuatan terduga pelaku tersebut, dan hampir menjadi amukan masa pada saat itu.
“Kami langsung amankan, karena guna menghindari terjadinya pengerahan dan amuk warga sehubungan keluarga korban dalam tidak terima atas perbuatan teduga pelaku,” kata Kapolsek Ciampea Kompol Suminto beberapa waktu lalu.
Terbaru, hal serupa terjadi lagi, kini belasan Siswi SMP di Kecamatan Tenjolaya mengaku mendapatkan pelecehan seksual oleh pria yang merupakan kepala sekolah (Kepsek) ditempat mereka mencari ilmu.
Berdasarkan pengakuan beberapa korban dalam rekaman video yang didapat, kasus pelecehan tersebut selain bermula terjadi di dalam kendaraan mobil, pada saat melakukan ziarah juga di lakukan di dalam sekolahan yang merupakan yayasan tersebut.
“Pas di mobil waktu ziarah terus duduknya deket Abi (Pelaku), terus payudaranya di pegang, aku nggak mau dan langsung pindah. Terus kata pelaku gak boleh, gak boleh ada yang pindah harus disitu tempat duduknya,” katanya dikutip pernyataan korban dalam Video yang beredar.
Selain dia, perempuan lain juga mengaku dirinya digerayangi pelaku saat dirinya terbaring tidur di sebuah kobong tempat dirinya mengenyam pendidikan SMP yang terletak di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
“lagi tiduran terus Abi (Pelaku) masuk, terus tangannya dari paha terus ke atas remas-remas payudara terus aku bangun Abi nya langsung keluar,” katanya.
Viral nya kejadian itu dibenarkan oleh pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat, bahwa kasus tersebut terjadi sebulan yang lalu, bahkan telah selesai melalui musyawarah yang di tandatangani oleh belasan orang tua korban.
“Kemarin sebulan kebelakang sudah selesai dengan kekeluargaan. Sejauh ini yang dirugikan (korban) dalam kejadian ini, juga belum di apa-apa kan gitu, baru dibangunkan untuk solat hanya kurang sopan gitu,” kata kepala desa (Kades) di Kecamatan Tenjolaya, saat dihubungi wartawan, Minggu (4/6/23).
“Ini korban langsung ngomong ke saya belum di apa apakan hanya di bangunkan tapi cara membangunkan nya itu agak kurang sopan gitu,” tambahnya.
Dalam musyawarah itu kata dia, hadir juga dari kepolisian, RT dan RW lingkungan setempat. Sementara oknum kepala sekolah berinisial Sz (60) telah keluar dari jabatan kepala sekolah tersebut.