Scroll untuk baca artikel
NasionalPemerintahan

Dinsos: Data Penerima Bansos Provinsi Jabar Tahap II Lebih Akurat

×

Dinsos: Data Penerima Bansos Provinsi Jabar Tahap II Lebih Akurat

Sebarkan artikel ini

Pemerintahan, BogorUpdate.com
Bantuan sosial (bansos) provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap II akan segera disalurkan. Data penerima bansos intens divalidasi dan dipadankan, target tepat sasaran dan berkeadilan.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar Dodo Suhendar mengatakan, dalam penyaluran bansos tahap II, data harus benar-benar bersih, sehingga tidak ada warga yang memerlukan bantuan lebih dari satu.

“Di samping datanya jelas, alamatnya lengkap, kemudian NIK tidak berlipat ganda, yang penting dia (penerima) tidak menerima bantuan yang lain,” kata Dodo dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/6/20).

Bansos provinsi memberikan Rp500 ribu merupakan salah satu dari pintu masuk bantuan bagi warga terdampak pandemi. Selain bansos provinsi, ada Kartu PKH, Kartu Sembako, presiden bansos untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa, Kartu Prakerja, bantuan tunai Kementerian Sosial, dan bansos kabupaten / kota.

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memadankan data penerima bansos, baik data Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun KRTS non DTKS.

“Karena BPKP memiliki data dari Kemensos, Dana Desa, atau kabupaten / kota,” kata Dodo. “Kami mengundang sungguh-sungguh untuk mabuk berikutnya penyaluran bansos tepat sasaran dan tidak ada penerima ganda,” tambahnya.

Dodo menyatakan, dinamika penyaluran bansos selalu hadir di lapangan. Guna menerima dinamika itu, Pemda Provinsi Jabar menerima laporan atau aduan dari masyarakat melalui PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar) dan Aplikasi Sapa Warga.

“Kami sudah punya pengalaman dan punya data yang pasti. Harapan kami di sini, penyaluran lebih baik, dan semua sasaran yang berhak, harus mendapat bansos,” katanya.

Asisten Administrasi Setda Provinsi Jabar Dudi Sudradjat Abdurachim mengatakan, termasuk sumbangan dalam penyaluran bansos, saya. Selain data penerima yang dinamis, kelangkaan komoditas sembako membuat penyaluran terhambat.

“Banyak masyarakat, ingin penyaluran bansos DTKS dan non DTKS bersamaan,” kata Dudi. “Data soal penyaluran bansos yang saya bersihkan akan disampaikan pada Jumat (19/6/20),” tambahnya.

Berdasarkan data PIKOBAR pada Selasa (16/6/20) pukul 16:00 WIB, 1.142 pasien COVID-19 sudah disetujui pulih. Sedangkan jumlah pasien positif COVID-19 yaitu 2,623 orang, pasien positif aktif yaitu 1,319 orang, dan 162 meninggal dunia.

Sedangkan, Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 9.593, selesai pengawasan 8.353 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.240 orang. Untuk ODP sebanyak 52.764 orang, selesai pemantauan sebanyak 49.695 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 3.069 orang.

 

 

 

 

(hms/end)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *