Cileungsi, BogorUpdate.com – Usai study tour ke Bali, 7 Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, diminta pihak sekolah untuk mengundurkan diri, lantaran kedapatan melanggar tata tertib sekolah.
Hal itu dikeluhkan oleh salah satu orang tua murid, yang berinisial HA. Menurutnya, setelah anaknya pulang dari study tour ke Bali, pihak dari sekolah melakukan pemanggilan kepada para orang tua murid dan menyampaikan jika anaknya terlibat minum-minuman keras (Miras).
“Saat anak saya ikut Study Tour ke Bali pada bulan Januari 2023, oleh pihak sekolah, dengan membayar uang Rp 2,1 juta, setelah pulang saya mendapatkan laporan, anak saya bersama teman-temannya telah minum-minuman keras disana,” ucapnya kepada Bogorupdate.com.
Setelah dipanggil, para orang tua murid diminta oleh pihak SMAN 1 Cileungsi untuk membuat surat pengunduran diri. Karena sudah kelas 3 menjelang ujian, mereka akhirnya menolak permintaan sekolah.
“Saat dipanggil oleh pihak sekolah, saya diminta oleh pihak sekolah untuk membuat surat pengunduran diri dan pindah sekolah ke tempat lain. Tetapi saya menolaknya, karena anak saya ini kelas 3 sebentar lagi akan mengikuti ujian,” jelasnya.
Bahkan, ia juga mengaku bahwa anaknya tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Padahal pihaknya belum membuat surat pernyataan atau menandatangani surat pengunduran diri.
“Anak saya sudah 3 hari tidak boleh masuk sekolah, dianggap sudah keluar dari sekolah tersebut. Anak saya padahal belum membuat surat pernyataan mengundurkan diri, dengan adanya keputusan dari pihak sekolah ini, sangat membuat saya kecewa,” cetusnya.
Sementara Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Cileungsi, Etty mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak pernah mengeluarkan siswa, jadi yang sekarang terjadi adalah pelanggan terhadap tata tertib, yang sebelumnya sudah diingatkan.
“Jadi batas pelanggaran sekolah SMAN 1 ini dibatasi merokok, rokok itu sudah termasuk pelanggaran berat. Kemudian saat di Bali ada siswa yang melanggar aturan sekolah, sampai minum-minuman keras,” ucapnya.
“Jadi intinya kalau tata tertib sekolah itu dibatasi sampai rokok, tapi namanya anak yang melanggar, kami yang punya tanggung jawab saat di Bali, maka kami amankan,” sambungnya.
lebih dalam Ia menjelaskan, di Bali itu banyak pedagang minum-minuman keras, bahkan tersedia di minimarket hingga di emperan.
“Saya kasih tau ya, di Bali itu indomaret pun jual minuman keras, emper-emperan jual arak, itulah Bali, tapi kalau kita ke Bali bukan berarti kita jadi orang Bali, jadi orang bule yang minum-minuman alkohol,” jelasnya.
Saat akan berangkat ke Bali Ia juga sudah memberikan pengarahan kepada murid-muridnya, berkunjung ke Bali bukan berarti ikut budaya sana.
“Jadi jangan salahkan Bali nya, memang Bali sepeti itu, polisi Bali juga tidak melarang menjual minuman, yang melarang adalah tata tertib sekolah SMAN 1 Cileungsi, maka saat kunjungan ke Bali yang dipakai tata tertib sekolah,” tukasnya.
Sy setuju dgn konsekwensi yg d lakukan oleh sekolah,,, memang seharusnya begitu,, study tourkn msh kegiatan sekolah jd aturan dan tata tertib sekolahin Mash berlaku dan hrs d taati… “Jgn salahkn Bali nya” yg jd orang tua jgn merasa ke PD an membela anak nya, biar tau kelakuan anaknya, sbg guru udah berusaha payah mengarahkan siswanya k hal yg positif, msh untung anaknya ga d laporin k Polsek,,, klau guru menyentil atau menjewer pasti udah d laporin k polisi..
Terlepas dr persoalan adanya siswa yg melanggar, menurut saya sbg org tua, saat ini siswa kelas 12 tidak tepat waktunya mengadakan study tour Karena siswa seharusnya punya lbh banyak waktu utk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir dan ujian msk Perguruan Tinggi.
Lapor ke mendikbud….siswa didik itu bukan utk di intimidàsi tp di didik sampai benar2 mjd siswa yg terdidik pa lg mendekati ujian akhir kls 3…
Itu kan kegiatan sekolah, kenapa pantya tidak mengawasi anak didiknya ? Panitya juga harus kena sangsi tuh !
Sudah tau daerah Bali banyak pedagang miras kenapa tidak stady tour daerah lainnya
Baru tingkat sekolah sj dah belajar kebal hukum ga mau menerima konsekwensi,gmana kl jd pejabat. Namanya mlakukan pelanggaran ya konsekwensnya ga kenal masanya. Seharusnya mreka sadar akan hal itu sblum bertindak, mreka kan berpndidikan, bukan kaya sy yg ga kenal sekolah.
Tatatertib sekolah apakah juga berlaku di luar sekolah?
Duh ada² aja, lagian study tournya jauh bener, terus gak ada pengawas apa ya, bocilnya juga pada pengen ngerasain minuman keras, apa emang sudah biasa
yg hrs di salahkan itu ya sekolah,knp hrs ke bali.bali itu tarafnya dh internasional jd lebih bebas d bding tmpt wisata lain.
Terima konsekuensi
Saat daftar pasti anaknya udh bisa membaca dong maka dari itu sruh baca dlu anaknya tentang tata tertib sekolah, miras udh paling berat pelanggarannya…
Tata tertib Sekolah jangan sampai merusak mada depan anak yg sdh mau lulus. Kecuali sudah melanggar aturan hukum dan dipidana itu sekolah baru bisa menganulirnya. Bijaklah!!
KALO SEKEDAR CARI IJAZAH TINGGAL IKUT KEJAR PAKET SAJA , LALU SILAKAN ANAKNYA DI RUMAH MAU MABOK ,MEROKOK ORANG TUA YANG AWASIN
Kenapa Sekolahnya memilih studi di Bali.. jika tahu disana mudah akses minuman keras?
Bagus, dalam menegakkan aturan harus tegas jangan plonga plongo. Skr banya murid yg melecehkan guru & aturan sekolah krn kurangnya ketegasan dlm pemberlakuan aturan sekolah. Namun harusnya ada sidang kedisiplinan jg jd siapa sj yg terlibat harus kena sangsi. Krn ini study tour tentunya ada pengawasan jg.
Salut utk sklh nya ..👍
Tata tertib dibikin mmg utk di taati ..
Utk para ortu dan siswa mnrt Sy hormati tata tertib yg sdh di buat pihak sklh dan bukan kah sblm msk ke sklh tsb pst SDH tau tata terbit yg berlaku?
seharusnya tour nya jangan jauh2 Bekasi juga sudah banyak tempet rekreasi kenapa juga harus ke Bali? akhirnya kan jadi begini
Namanya “Perturan Sekolah”…esensinya berlakunya disekolah saja !!!
Jika ada siswa/i yg melanggar peraturan tersebut selama disekolahan, ya harus dikenakan sangsinya. TETAPI jika pelanggaran terjadi diluar sekolah, namun dalam pertanggungan sekolahan, cukup diberikan tegoran keras, TANPA ada pihak yg dirugikan, apalagi menyangkut masa depan anak didik yg relatif masih sangat belia.
Setuju sekolahnya harus tegas.. generasi sekarang rusak karena pergaulan bebas.. Jika orang tua semasa bodo .. Berarti ortunya juga sama dengan anaknya .. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya
Aneh jg sekolahnya. Kota pendidikan itu jogja klw bali kota lobang sumur.