Kesehatan

Minum Susu Bisa Bikin Kulit Jadi Jerawatan, Benar Tidak Ya?

Foto: thinkstock

Update – Pada sebagian orang yang sensitif, ada beberapa asupan yang diyakini dapat memicu datangnya jerawat. Salah satunya susu dan produk olahannya. Benarkah demikian?

Seperti dikutip dari Men’s Health, pakar kesehatan kulit dari Mount Sinai Hospital, Joshua Zeichner, MD menuturkan bahwa jerawat merupakan salah satu kondisi peradangan. Ketika minyak tersumbat di dalam pori-pori kulit, maka bakteri akan tumbuh dalam folikel, yang menyebabkan peradangan.

Peradangan ini kemudian ditandai dengan munculnya benjolan berwarna kemerahan di kulit. Menurut Zeichner, susu sapi merupakan salah satu pemicu peradangan juga. Hormon-hormon dalam susu dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh Anda sendiri. Hal ini meningkatkan produksi sebum di kulit, yang merupakan substansi berminyak penyumbat pori-pori.

“Jadi tidak hanya bakteri yang hidup di pori-pori saja yang bisa memicu peradangan, tapi juga apa yang Anda konsumsi seperti susu,” ujar Whitney Bowe, MD, pakar kesehatan kulit yang berbasis di New York.

Sebelumnya, dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta pernah menuturkan bahwa jerawat memang bisa dipicu oleh konsumsi makanan yang mengandung susu seperti es krim, keju, dan sejenisnya.

Meski susu dan produk olahannya seperti es krim telah dikaitkan dengan jerawat, tapi olahan susu lainnya seperti yoghurt tampaknya tidak memiliki efek yang sama. Bahkan Bowe menyebutkan bahwa probiotik dalam yoghurt justru dapat membantu mengontrol jerawat. Belum diketahui dengan pasti mekanisme penyebabnya, namun para peneliti menduga ini karena probiotik diketahui dapat membantu meredakan peradangan.

“Terlepas dari itu, jika Anda secara konsisten sering mengalami kulit berjerawat setelah mengonsumsi susu, maka ada baiknya Anda mencoba untuk menghindarinya terlebih dahulu. Lihat bagaimana kulit Anda bereaksi. Kadang-kadang dibutuhkan waktu satu bulan atau lebih untuk melihat berbagai macam dampak pada kulit Anda,” imbuh Bowe.

Jika terlalu sulit untuk menghindari asupan susu, maka Anda bisa mencoba alternatif lain pengganti susu seperti susu almond atau sari kedelai. Selain susu, jangan lupa untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya seperti genetika, jenis kulit, tingkat stres, pola tidur, dan kebiasaan perawatan kulit.

 

sumber: health.detik.com

Exit mobile version