Foto ilustrasi truk sampah. (Net)
Cileungsi, BogorUpdate.com – Akibat minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, soal pengelolaan Dana Hibah sampah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, masyarakat Bogor Timur (Botim) mengancam akan melakukan aksi stop truk sampah.
Hal itu ditegaskan Ketua Presidium Bogor Timur, Alhafiz Rana. Menurutnya, untuk pengelolaan dana hibah sampah DKI yang bernilai Rp50-Rp100 Miliar per tahun itu tidak dirasakan oleh Masyarakat Bogor Timur.
“Jadi gak ada 10 persennya dana hibah sampah itu masuk ke Bogor Timur. Baik untuk memperhatikan drainase, jalan, kesehatan dan pendidikan. Apalagi jam operasional yang sudah disepakati dulu itu tidak dijalankan,” kata Alhafiz Rana kepada BogorUpdate.com, Kamis (8/12/22).
“Intinya Kabupaten Bogor sudah salah kelola dari awal. Hibah dari DKI terkait lintasan truk sampah di dua Kecamatan yakni Gunung Putri dan Cileungsi, tidak begitu dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Alhafiz Rana mengatakan, untuk dana Hibah tersebut, Pemprov DKI langsung menyetorkan ke Pemkab Bogor untuk dikelola. Namun hingga kini warga Bogor Timur tidak begitu merasakan manfaatnya.
“Sayangnya sampai hari ini terkait dengan hibah lintasan sampah itu masuk keranjang APBD Kabupaten Bogor. Tidak seperti Pemkot Bekasi yang tegas soal pengelolaan dana hibah. Untuk hal ini saya lebih salut dengan Pemkot Bekasi, karena dia menyerap anggarannya dengan sangat real,” ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat Pemkot Bekasi yang terdapak langsung, diberikan kompensasi oleh pemerintah setempat berupa uang. Sedangkan untuk Bogor Timur tidak seperti yang dilakukan Pemkot Bekasi tersebut.
“Masyatakat sekitar yang terdampak langsung dari pengangkutan sampah atau warga sekitar TPS Bantargebang itu mendapatkan konpensasi yang jelas. Sedangkan untuk Bogor Timur gak ada pengelolaan dana hibah seperti Pemkot Bekasi,” tegasnya.
Padahal, lanjut Alhafiz Rana, pada waktu masyarakat Bogor Timur melakukan aksi menyetop truk sampah, disitu ada kesepakatan terkait jam operasional dan konpensasi juga dituangkan.
Akan tetapi hanya satu kali Pemkab Bogor memberikan stimulus berupa bantuan Ambulance dan itu di Puskesmas. Lalu ada Bak sampah motor dan itu tidak optimal.
“Padahal jumlah dana hibah yang diberikan oleh DKI itu cukup fantastis. Saya pernah berkomunikasi langsung dengan Kepala UPT sampah DKI, angka dana hibah yang diberikan untuk Kabupaten Bogor itu berkisar dsri Rp50-Rp100 Miliar per tahun. Kalau untuk Pemkot Bekasi lebih besar dari kota. Toh kita juga sama-sama terdampak kan,” ungkapnya.
Jika terus seperti ini, tegas Alhafiz Rana, pihaknya berencana akan melakukan aksi serupa berupa penyetopan truk sampah dari DKI menuju TPST Bantargebang yang melintasi Bogor Timur.
“Kalau begini terus saya akan susun lagi kekuatan bersama masyarakat Bogor Timur, untuk melakukan aksi lagi, supaya Pemkab Bogor melek lagi soal hibah yang seharusnya dinikmati warga Bogor Timur,” tegasnya.