Gunung Putri, BogorUpdate.com – Program Ketahanan Pangan yang dimiliki oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, merupakan satu-satunya Desa di Kabupaten Bogor yang memiliki kebun hidroponik sebanyak 17 ribu lubang tanam.
Menurut pegiat Hidroponik Kabupaten Bogor, Dadan Ramdani mengatakan, kebetulan Desa ini memilih Ketahanan pangan dengan budidaya hidroponik, dimana kemungkinan ini adalah satu-satunya kebun hidroponik yang dikelola oleh desa, dan diurus oleh karang taruna.
“Sebagai program ketahanan pangan yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah, Desa Wanaherang satu-satunya desa di Kabupaten Bogor yang memiliki kebun hidroponik sebanyak 17000 lubang tanam, yang dikelola oleh Desa, dan dibantu oleh karang taruna,” ucap Dadan kepada Bogorupdate.com, Selasa (17/1/23).
Kemudian Ia juga menjelaskan, tanaman hidroponik yang ditanam disini sesuai dengan kebutuhan konsumen, jadi pembeli bisa pesan disini, misalnya mau pesan Selada, kangkung, sesim, pacoy dan lainnya. Baru nanti akan disiapkan, untuk menanamnya.
“Kita bantu untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa ada kebun hidroponik yang yang mampu produksi sekitar 17000 lobang tanam, sehingga teman-teman bisa membeli sayuran datang kesini, dan bertransaksi langsung dengan pengelolaan kebun Desa Wanaherang,” jelasnya.
Selanjutnya Ia juga memaparkan, siapa pun bisa belajar hidroponik di Desa Wanaherang, dari mulai nutrisi Kemudian perawatan dan packaging akan diajari supaya mereka bisa mandiri.
“Tujuan utamanya adalah mengedukasi warga sekitar Kabupaten Bogor untuk bisa datang langsung ke sini belajar hidroponik dengan gratis, agar mereka bisa mengetahui bagaimana cara berkebun dengan hidroponik, dan bagaimana teknik-teknik hidroponik, serta bagaimana pencegahan hama tanaman hidroponik,” paparnya.
Menurut Dadan, sebenarnya kebun ini menjadi pilot project untuk Desa-desa yang lain sehingga ketahanan pangan nya betul betul ril dan memang ada hasilnya.
“Saya berharap Desa-desa yang lain bisa belajar datang langsung ke sini, bagaimana ketahanan pangan yang sesungguhnya. Yang bisa dikelola oleh Desa, dan hasilnya pun bener-bener dirasakan,” harapnya.