Foto Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni saat menjenguk Mak Jaen.
Tanjungsari, BogorUpdate.com
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mengungkapkan siap membantu Mak Jaen penderita penyakit kulit yang belum mendapatkan penanganan dinas terkait.
Mak Jaen, wanita paruh baya berusia 50 tahun, Warga Kampung Pasir Kalong RT 14 RW 04, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, ini mengidap penyakit kulit melepuh di sekujur tubuh yang belum di diagnosa oleh dokter, lantaran tidak memeriksakan keadaannya ke Rumah Sakit, atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.
Penyakit yang sudah dideritanya sejak tiga Bulan lalu itu diawali dengan rasa gatal yang luar biasa di bagian lengan. Oleh keluarganya, Mak Jaen lantas dibawa ke Dokter Prakter terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Setelah diperiksa dan diberi obat, pihak keluarga tidak diberikan diagnosa apapun oleh dokter praktek tersebut.
Setibanya dirumah panggung milik keluarga Mak Jaen, obat yang diberikan oleh dokter tadi lantas dikonsumsi dengan harapan dapat mengurangi rasa gatal yang dideritanya. Namun bukannya sembuh, kulit sekujur tubuh Mak Jaen malah melepuh seperti terkena luka terbakar.
Lantaran tidak dilanjutkan pemeriksaan ke Pusat Kesehatan, penyakit kulit yang diderita Mak Jaen ini semakin menjalar hampir di sekujur tubuh. Setelah melepuh, benjolan berisi cairan itu dalam beberapa waktu pecah dan membuat bekas luka menjadi lembab dan mengeluarkan bau kurang sedap.
Kulit yang melepuh dan sudah pecah itu terparah dibagian punggung sampai ke pinggang Mak Jaen. Akbibatnya, saat memakai pakaian selalu basah karena lendir yang dikeluarkan dari kulit yang sudah pecah itu. Bahkan, untuk tidur saja, kasur yang digunakan Mak Jaen ini harus dialas dengan daun pisang agar tidak mebuat kasur basah.
Meski penyakit yang diderita Mak Jaen sudah semakin parah, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, belum meninjau kondisi mak jaen agar dapat penanganan lebih lanjut. “Kalau dari Dinas Kesehatan belum ada yang datang,” singkat Mak Jaen kepada BogorUpdate.com Minggu (27/2/22) Kemarin.
Namun, dirinya tidak mau dirawat di rumah sakit dengan alsan tidak ada biaya. Bahkan, jika akhirnya harus dibawa ke Rumah Sakit (RS), Mak Jaen mengaku bingung dengan biaya untuk keluarganya yang menunggu nanti.
“Saya gak mau di rawat soalnya gak punya uang. Apalagi nanti kalau sampai di rawat kan untuk yang nunggu saya juga harus pakai biaya, selain untuk makannya juga untuk biaya transportasi,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke rumah Mak Jaen, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mengatakan, keluhan yang dilontarkan oleh keluarga Mak Jaen selain belum adanya Dinas terkait yang datang, pun dengan masalan biaya.
“Setelah saya berkunjung untuk menjenguk Mak Jaen ini, saya sangat prihatin dengan kondisi Mak Jaen yang mengalami penyakit kulit yang sudah cukup parah. Namun, keluarga Mak Jaen enggan membawanya ke Rumah Sakit karena terbentur biaya. Memang kondisi ekonomi keluarga Mak Jaen juga cukup memprihatinkan,” ungkapnya.
Anggota Legislatif (Aleg) Partai PKS itu menambahkan, jika pihaknya siap membantu segala keperluan Mak Jaen untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit, dan akan membuatkan BPJS PBI, sementara akan menggunakan Jamkesda untuk bisa langsung dirawat.
“Karena dari kemarin kita cuma komunikasi dari jauh dan hari ini saya sengaja datang untuk mengecek langsung, yang paling utama yang saya ingin cek di samping urusan penyakitnya urusan pelayanan dari dinas Kesehatan terdekat. Saya juga akan membantu Ma Jaen sampai sembuh dirawat, masalah urusan biaya perawatan akan menggunakan BPJS PBI. Selanjutnya urusan biaya yang menunggu biarkan kita bantu bersama sama,” pungkasnya.