Ketua RT 07 Desa Kalong I, Satria saat menunjukkan jasad keluarganya yang masih utuh dan wangi ketika dipindahkan. (Ist)
Leuwisadeng, BogorUpdate.com – Masya Allah, dari ratusan makam yang dibongkar imbas proyek pembangunan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa-Bali, di Desa Kalong I dan Kalong II Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, ditemukan Tujuh jasad yang masih utuh dan ada yang mengeluarkan aroma wangi bunga melati.
Diketahui, ratusan makam tersebut di bongkar untuk dipindahkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU), salah satunya di Kampung Pabuaran lebak.
Menurut ketua RT 07 Desa Kalong I, Satria, menyebutkan saat melakukan pengangkatan, Tujuh jasad itu terlihat utuh, bahkan Lima diantaranya masih memiliki ikatan keluarga dengannya.
Kelima jasad masih satu ikatan keluarga dengan ketua RT tersebut yakni, kakeknya bernama Sanijan, kemudian ayahnya bernama Suarma, kakaknya bernama Nurjanah, dan adik dari ayahnya yaitu Mariam dan Sama. Sedangkan dua jasad yang masih utuh lainnya bernama Supendi dan Tarmudi.
“Jasad yang masih utuh itu ada Tujuh, yang Lima merupakan keluarga saya, dan ada Dua jasad yang beraroma wangi, yaitu ayah dan adik dari ayah saya Mariam,” ucap Satria.
Lantas Satria menceritakan sosok sang ayah almarhum Suarma yang jasadnya mengeluarkan bau wangi tersebut. “Kalo untuk pekerjaan, ia (Suarma) kerja sebagai pandai besi. Kesehariannya menurut saya bapak baik, gak tau kalo menurut pandangan orang. Setau saya, soal ibadah bagi pak Suarma adalah kewajiban, semasa hidupnya juga sering berbuat sosial ke sesama,” katanya.
Selain sedih saat melihat tubuh orang tuanya itu, Satria juga menceritakan, bahwa jasad tersebut dimakamkan sejak 30 tahun lalu di pemakaman wilayah Desa Kalong I.
“Kalo untuk meninggalnya saya lupa tahun seberapa, diperkirakan sudah 30 tahun lebih jasad bapak saya dimakamkan. Lima jasad yang masih utuh ini masih keluarga besar saya semuanya keturunan dari kakek saya,” ungkap Satria.
Sebagai anak almarhum, Satria mengaku tidak mau menilai berlebihan soal orang tuanya yang jasadnya masih utuh tersebut. “Saya menyaksikan langsung saat pengangkatan jasad orang tua saya yang masih utuh, kalo untuk baik atau tidaknya almarhum selama hidupnya itu tergantung yang menilai,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga menceritakan sosok salah satu jasad almarhumah Mariam yang merupakan adik dari orang tuanya, yang diketahui saat dilakukan pemindahan memiliki aroma wangi semerbak bunga melati.
“Iya itu almarhum Mariam adik dari bapak saya, memang semasa hidupnya profesinya sebagai guru ngaji, alhamdulillah bagi saya beliau semuanya baik,” pungkasnya.