Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Lieur!!! Jalan Makin Semrawut, Terminal Parung Malah Gagal Dibangun

×

Lieur!!! Jalan Makin Semrawut, Terminal Parung Malah Gagal Dibangun

Sebarkan artikel ini

di Jalan sepanjang . (Ist)

Parung, BogorUpdate.com – Akibat belum terealisasinya pembangunan , di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jalan di sepanjang Pasar Parung makin semrawut.

Menurut warga, ketidak teraturan jalan sepanjang Pasar Parung disebabkan oleh gagalnya rencana pembangunan terminal Parung.

“Kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Pasar Parung ini penyebabnya angkutan umum yang ngetem sembarangan. Coba kalau ada terminal bisa mengurai kemacetan di jalan ini,” ujar Rais Irswan (45) warga Desa Parung, Kecamatan Parung kepada Bogorupdate.com, Sabtu (15/7/23).

Hal senada dikatakan warga Desa Ciseeng, Alamsyah (23). Menurutnya, kemacetan terutama terjadi setiap pagi siang dan sore hari. Kemacetan diperparah dengan PKL yang kembali tumbuh di kawasan Pasar Parung, yang luput dari pengawasan Satpol PP Kecamatan Parung dan Satpol PP Kabupaten Bogor.

“Belum lama kan sempat ditertibkan dan dibongkar, kenapa sekarang marak lagi, apa tidak diawasi atau gimana saya tidak tahu. Saya berharap ada pembenahan dari dinas terkait soal semrawutnya jalan pasar kebanggan warga Parung,” paparnya.

Sebelumnya, pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, mengatakan, sudah selayaknya masalah kemacetan yang dikeluhkan warga bisa diberikan solusi oleh pemerintah. Apalagi jika itu ada di sebuah wilayah urban yang tingkat kepadatan penduduk dan intensitas lalu lintasnya sangat tinggi.

“Untuk mengatasi kemacetan itu, selain harus ada terminal utama, pemerintah daerah juga bisa mempersiapkan jalur feeder (penumpang-red) atau terminal-terminal kecil. Itu bisa dikerjasamakan dengan pemda lain di sekitarnya,“ ujar pria yang juga Dosen Fakultas Teknik UI ini.

Jack menjelaskan, dalam konsep transportasi publik, sangat dibutuhkan rencana dan sistem yang visioner. Sehingga mampu membaca potensi masalah dan mencari solusi secara menyeluruh dan bermanfaat dalam waktu jangka panjang. “Perlu adanya konsep transit oriented development,“ sambungnya.

Jack juga menambahkan, secara prinsip pembangunan sebuah terminal di satu kawasan padat lalu lintas memang sangat penting. Namun harus diantisipasi hal lainnya, seperti adanya titik kumpul kendaraan baru. Karena keluar masuknya berbagai moda transportasi, lanjut Jack, akan menjadi masalah atau hambatan bagi arus lalu lintas.

Apalagi biasanya, pembangunan terminal akan diikuti oleh pembangunan lainnya seperti toko, ruko, gedung sarana publik dan lainnya.

“Jadi meski sangat penting adanya terminal, tetap harus dicari solusi dan kebijakan yang komprehensif dan dirumuskan secara profesional,” tutup Jack.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *