Bogor RayaHomeNews

Lewat Diskusi Tadarus Demokrasi, Yusfitriadi Soroti Dinamika Kembalinya Rezim ke Orde Baru

Cibinong, BogorUdpate.com – Lembaga Study Visi Nusantara (LS-Vinus) menyikapi dinamika politik yang terjadi ke arah kembalinya Rezim Orde Baru.

Kembalinya Rezim Orde Baru ini dibahas dalam diskusi bertemakan Tadarus Demokrasi, pada Rabu (26/3/25).

Dalam diskusi ini, Founder Lembaga Study Visi Nusantara Yusfitriadi megundang para aktivis sepertu Jeirry Sumampow (tePI Indonesia), Ray Rangkuti (Lima Indonesia), Arif Susanto (Exposit Strategic) Jojo Rohi (KIPP Indomesia), Rafih Sri Wulandari (Akademisi Universitas Langlang Buana Bandung) dan lainnya.

“Ada indikasi yang membuat kami khawatir, yaitu akan potensi kembalinya Rezim Orde Baru di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, seperti Retret kepala daerah yang militeristik, pejabat publik diisi militer, revisi Undang-Undang TNI dan loncatnya pangkat militer Teddy Indra Wijaya dalam waktu yang singkat,” kata Yusfitriadi kepada wartawan, Kamis, (27 Maret 2025).

Yusfitriadi menambahkan, para aktivis juga ada kekhawatiran Presiden Prabowo Subianto berada dibawah bayang-bayang Presiden sebelumnya yaitu Joko Widodo.

“Kami tentunya khawatir, kepemimpinan Prabowo Subianto tidak punya kedaulatan karena berada dibawah bayang-bayang Presiden sebelumnya, yaitu Joko Widodo,” tambah Yusfitriadi.

Para aktivis juga melihat adanya petinggi Danantara yang merupakan mantan koruptor dan empat orang asing, sehingga menambah membuat kekhawatiran.

Ditambah lagi ada kabar berita, bahwa Danantara tidak bisa diaudit oleh lrmbaga audit seperti Badan Pemeriksa Keuangan-Republik Indonesia (BPK-RI).

“Sangat beresiko kalau sebuah lembaga tidak bisa diaudit, apalagi lembaga tersebut diberikan anggaran yang sangat besar,” imbuhnya.

Kang Yus sapaan akrabnya juga menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena membuat anggaran pemerintah kembang kempis dan diobrak-abriknya hukum, hingga masyarakat ragu akan objektivitas hukum saat ini.

“Kita sebagai masyarakat sipil harus ambil sikap, kalau bisa mengkristal untuk berdaya. Maka kita bakal menyelamatkan demokrasi di negeri ini dari kemunduran dan ancaman-ancamannya,” tutupnya. (**)

Exit mobile version