Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsOlahraga

Lepas Atlet FONI Bertarung di Kerjurnas Orienteering, Ketua KORMI Kabupaten Bogor Janjikan Bonus

×

Lepas Atlet FONI Bertarung di Kerjurnas Orienteering, Ketua KORMI Kabupaten Bogor Janjikan Bonus

Sebarkan artikel ini

Ketua , saat melepas atlet bertanding di Karang Anyar, Jateng. (Ist)

Cibinong, BogorUpdate.com
Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia () Kabupaten Bogor melepas atlet Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI), yang akan bertarung pada kejuaraan nasional (Kejurnas) Orienteering 2023 di Karang Anyar, Jawa Tengah.

Diketahui, Kejurnas Orienteering 2023 ini akan berlangsung pada Kamis hingga Minggu (19-22/10/2023).

Ketua , mengatakan dalam Kejurnas ini, akan menurunkan delapan atlet orienteering, dan menargetkan meraih satu emas.

Meskipun, kata Herry, FONI Kabupaten Bogor memiliki atlet potensial yang bisa meraih dua medali emas. “Kita turun di kategori umur 20 dan kategori umur 35 tahun,” kata Herry saat acara pelepasan atlet di sekretariat KORMI Kabupaten Bogor di gate 6 Stadion Pakansari, Cibinong pada Rabu (18/10/23).

Herry mengatakan, Kejurnas ini juga bertepatan dengan Kejuaraan Dunia Orienteering. Sehingga, hasil yang diraih menentukan peringkat FONI Kabupaten Bogor di dunia.

“Saingan terberat kita itu Singapura, tapi kita optimistis bisa meraih hasil terbaik di Kejurnas ini,” ujar Herry.

Ketua KORMI Kabupaten Bogor, Rieke Iskandar mengapresiasi keterlibatan atlet orienteering yang bernaung di bawah FONI turun ke Kejurnas. Ia bahkan menjanjikan, akan memberikan bonus kepada atlet FONI Kabuaten Bogor apabila bisa meraih emas di Kejurnas Orienteering.

“Kalau emas, KORMI akan memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi kita,” ujar Akew sapaan akrabnya itu.

Meski begitu, Akew menghimbau agar atlet bermain lepas, tanpa memikirkan target. “Kalau bermain lepas, saya yakin hasil malah akan jauh lebih maksimal,” imbuhnya.

Untuk diketahui, orienteering dimulai pada akhir abad ke-19 di Swedia. Istilah orienteering pertama kali digunakan pada tahun 1886, yang memiliki arti melintasi suatu daerah yang tidak diketahuidengan bantuan peta dan kompas.

Di Swedia, orienteering berkembang dari hanya sekadar pelatihan militer menjadi olahraga yang kompetitif untuk perwira militer dan warga sipil. Namun akhirnya kompetisi orienteering dibuka untuk umum dan diselenggarakan di Norwegia pada tahun 1897.

Sementara di Indonesia orienteering menjadi salah satu materi dalam ekstrakurikuler Pramuka. Orienteering adalah aktivitas luar ruangan untuk menemukan sejumlah lokasi di medan sebenarnya dengan menggunakan peta dan kompas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *