Gunung Putri, BogorUpdate.com – Pekerjaaan pengelolaan dan pengembangan sistim Drainase yang terhubung langsung dengan sungai, di Kampung Pabuaran RT 04 RW 10 Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, di protes warga. Pasalnya pembangunan Darinase tersebut diduga menggunakan lahan milik warga.
Pekerjaan pengelolaan dan pengembangan sistim Drainase yang di kerjakan oleh CV Makmur HMC dan Konsultan Pengawas dari PT. Dua Tunas Sejahtera yang memakan anggaran sebesar Rp 440.000.000 ini, diduga menggunakan tanah warga tanpa pemberitahuan.
Samen pemilik tanah mengatakan, dengan adanya pembangunan drainase ini tanah miliknya terpakai sekitar 40 centi meter dan tidak ada konfirmasi baik dari kontraktor maupun konsultan terlebih dahulu.
“Sekarang tanah saya yang kena sekitar 40 centi meter kalau dikali 10 aja istilahnya udah berapa, sebenernya mah tidak banyak yang kena terpakainya. Walaupun tidak banyak tapi kan itu penyerobotan, seumpama sekarang kenanya hanya 4 meter tetap mah pajak kita yang bayar, dia mah ga mungkin mau bayar,” ucapnya kepada BogorUpdate.com, Selasa (20/9/22).
Ia juga merasa kecewa terhadap ketua lingkungan, yang waktu ketemu mengatakan tidak akan mengenai tanah warga.
“Saya merasa kecewa pada RW waktu itu dia bilang, iya tidak makan tanah warga ternyata buktinya sekarang makan tanah saya. Sebelumnya saya sudah bicara dengan RW, saya tidak mau tanah saya kena dari pembangunan ini. Kata RW ya nanti saya mundurin lagi ke sana ga apa apa, karena saat itu saya setuju, soalnya dia bilang diluar patok pasangnya tau-tau masangnya lewat masuk dalam patok tanah saya,” cetusnya.
Lebih lanjut Samen memaparkan, dengan adanya pekerjaan yang mengenai tanah miliknya, pekerjaan ini pernah di stop untuk tidak dilanjutkan sampai urusan selesai.
“Makanya kemarin saya stop, selama 3 hari tidak ada yang kerja, sekarang mulai kerja lagi. Kata mandor nya bilang bagaimana saya dengan pak RW, saya bilang kemandornya pak RW suruh datang aja kerumah saya nemuin saya, sampai sekarang dari pihak RW tidak datang,” pungkasnya.
Sementara itu, Jajat ketua RW 10 saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak menjawab sampai berita ini dinaikan.