Bogor RayaHomeNewsPolitik

Kunjungi Proyek Jalan Kedep, Achmad Fathoni Pertanyakan Proyek Peningkatan Jalan Cikeas-Bojong Nangka

Gunung Putri, BogorUpdate.com
Anggota Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni sayangkan pengerjaan proyek jalan Cikeas-Bojong Nangka yang menjadi skala prioritas tidak dikerjakan tahun 2021 ini.

Saat mengunjungi pengerjaan proyek Peningkatan Jalan Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Achmad Fathoni mengatakan, dalam pengajuan yang selalu diutamakan ialah jalan Cikeas-Bojong Nangka, lantaran sudah mengalami kerusakan yang parah. Terlebih saat hujan tiba jalan yang sudah diajukan sejak Tahun 2019 itu tergenang air sehingga menyulitkan masyarakat melintasi jalan tersebut.

“Setiap pengajuan anggaran untuk pengerjaan peningkatan jalan, saya selalu usulkan agar didahulukan untuk pengerjaan jalan Cikeas-Bojong nangka. Ini malah dilebih dulukan jalan Tlajung Udik, Kedep yang tidak terlalu parah kerusakannya,” tegas Achmad Fathoni kepada BogorUpdate.com, Rabu (24/11/21) kemarin.

Meski begitu, Politisi PKS ini tidak menyoal proyek peningkatan jalan Tlajung Udik, yang saat ini sedang dikerjakan. Hanya saja, persoalan prioritas dari Dinas PUPR Kabupaten Bogor, yang dinilai bermasalah. Terlebih, jalan itu masih terlihat mulus karena belum lama ini dilakukan pengaspalan oleh Perusahan setempat.

“Saya gak menyoal pengerjaan jalan ini, dari segi kwalitas saya rasa bagus. Tapi jalan ini (Tlajung Udik, red) kan belum lama di aspal oleh perusahaan. Artinya tidak menjadi prioritas karena anggaran di Kabupaten Bogor tidak mencukupi. Kalau memang anggarannya ada sih gak masalah semua jalan dibetulkan, ini anggaran gak ada malah jalan yang jadi sangat prioritas tidak dikerjakan,” tegas Achmad Fathoni.

Pria yang akrab disapa Fathoni itu menyampaikan, akan segera mempertanyakan hal ini kepada Dinas terkait dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Anggota Dewan sebagai bahan evaluasi. Jika memang tidak dapat anggaran Tahun ini maka untuk Tahun Anggaran 2022 harus dikerjakan.

“Persoalannya dari mana saya juga gak ngerti kok bisa seperti ini malah yang dikerjakan tidak masuk skala prioritas. Nanti kita akan panggil dalam rapat untuk dijadikan bahan evaluasi,” papar Fathoni.

Dia memaparkan, Jalan Cikeas-Bojong Nangka sudah diusulkan dan perjuangkan sejak dirinya dilantik, yaitu 2019. Bahkan, Dalam rapat dengan DPUPR ini selalu diangkat dan pertanyakan. Selain itu Jalan ini bahkan sudah dimasukkan dalam usulan Pokir untuk Tahun 2020, terus lanjut pada 2021.

“Dalam rapat terakhir saat evaluasi realisasi semester pertama tahun 2021 serta bahas perubahan APBD 2021, saya terus menanyakan ini (jalan Bojong Nangka-Cikeas, red). Dan bahkan saya sampaikan, jika dana tidak memungkinkan, mohon ini bisa tetap dikerjakan di segmen yang parah. Dan itu disetujui oleh Kadis, Sedangkan kondisinya di beberapa titik sudah sangat rusak dan membahayakan. Apalagi saat hujan karena jalan ini memiliki peran strategis dengan beban lalin cukup padat,” tegas Fathoni.

“Jadi saat rapat evaluasi akhir tahun, saya akan pertanyakan lagi realisasi jalan Cikeas-Bojong Nangka. Termasuk juga Jalan Karanggan-Gunung Putri,” pungkas Fathoni.

Sementara itu, Kasubag TU UPT Jalan dan Jembatan Cileungsi, Sunarip menjelaskan jika pihak UPT hanya mengusulkan, tapi untuk kebijakan realisasi itu ada di Dinas PUPR. Sebelumya, pihak UPT dan Dewan memang mengusulkan prioritas pengerjaan pertama itu jalan Bojong Nangka-Cikeas, sesuai dengan harapan masyarakat.

“Tetapi pada kenyataannya kita menerima proyek pengerjaan Tlajung Udik ini. Kalau untuk pengajuan setiap ruas jalan kita ajukan, namun untuk prioritas jalan memang ada skala 1, 2 dan 3. Nah untuk yang jalan Bojong Nangka-Cikeas kita ajukan sebagai skala prioritas 1. Ini kebijakannya di Dinas bukan di UPT maka kami juga nggak tau pengajuan mana yang dilebih dahulukan,” jelas Sunarip.

Exit mobile version