Jalan Abdul Fatah Ciampea-Tenjolaya kembali rusak. (BU)
Ciampea, BogorUpdate.com – Sudah bertahun-tahun warga di dua Kecamatan yakni Kecamatan Tenjolaya dan Ciampea dihadapi dengan jalan Abdul Fatah yang rusak. Meski warga sudah melakukan aksi demo dan sempat diperbaiki, namun jalan kembali rusak.
Hal ini banyak dikeluhkan oleh warga, karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sampai saat ini belum juga melakukan perbaikan jalan Abdul Fatah yang menjadi akses perekonomian masyarakat.
“Bulan Agustus 2023 lalu kami warga desa Cinangka melakukan aksi damai dengan menanam pohon pisang dan menebar benih ikan lele di jalan yang rusak. Pemerintah setempat pun melakukan tambal sulam, beda sama Tenjolaya lihat sekarang sudah di cor,” ujar Wildan, warga Desa Cinangka yang setiap hari melintas di jalan tersebut, kepada wartawan saat ditemui Selasa (26/3/24).
Senada, Lili, warga perumahan Griya Salak Asri, juga mengeluhkan rusaknya jalan Abdul Fatah. Dia mengaku sangat kesulitan melalui jalur tersebut karena kerusakan yang cukup parah. Apalagi ketika hujan, jalan dipastikan banjir hingga lubang tidak terlihat.
“Bukan hanya mempersulit akses perekonomian, namun jika hujan mengakibatkan banjir dan tidak terlihat. Hal ini membuat rawan kecelakaan,” keluh Lili.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Camat Ciampea, Supardi mengatakan untuk jalan Abdul Fatah akan dikerjakan tahun 2024 ini. Namun, untuk proses lelangnya belum dilakukan.
Sementara, jelas Supardi, untuk kejelasan pagu dan volume merupakan wewenang jalan dan jembatan Ciampea.
“Tahun ini akan dikerjakan, namun proses lelang belum dilakukan, dan terkait anggaran mangga di tanyakan ke UPT biar angkanya pasti,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatApp.
Terpisah, Iyan selaku Petugas UPT Jalan dan Jembatan (Jajem) Ciampea mengaku jika jalan Abdul Fatah akan dikerjakan tahun ini. Namun dia tidak mengetahui kapan pengerjaannya.
“Belum tau om (pelaksanaannya), tapi yang jelas tahun ini di Cor,” singkatnya melalui pesan WhatsApp.
Untuk diketahui, jalan Abdul Fatah dengan panjang kurang lebih 3 KM, sampai saat ini mesih banyak yang rusak dan berlubang. Hal ini sangat membahayakan pengguna jalan terutama pengguna roda dua. Jalan ini juga merupakan akses jalur wisata menuju obyek wisata curug dan pemandian air panas.
