Bogor RayaHomeNewsPendidikan

KPAD Kabupaten Bogor Siap Tampung Pengaduan 7 Siswa SMAN 1 Cileungsi Yang Diminta Mengundurkan Diri

Wakil Ketua KPAD Kabupaten Bogor, Waspada

Cibinong, BogorUpdate.com – Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor Waspada menegaskan, pihaknya siap menerima pengaduan dari 7 Siswa SMAN 1 Cileungsi yang diminta mengundurkan diri oleh pihak sekolah untuk dilakukan mediasi.

“Terkait siswa SMAN 1 Cileungsi yang diminta mengundurkan diri oleh pihak sekolah, kami siap menerima pengaduan. Nantinya kami akan mengundang pihak sekolah untuk melakukan mediasi agar menemukan solusi yang terbaik,” kata Waspada, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon kepada BogorUpdate.com, Senin (16/1/23).

Menurut Waspada, adanya aksi menenggak minuman keras (miras) saat study tour ke Bali yang diadakan oleh pihak SMAN 1 Cileungsi, bukan sepenuhnya kesalahan siswa. Ia menduga ada kelalaian dari pihak sekolah dalam pengawasan kegiatan anak selama di Bali.

“Tidak dibenarkan memang jika minum minuma keras. Akan tetapi bagaimana pengawasannya dari pihak sekolah saat para siswa keluyuran ke berbagai tempat. Kan harus diawasi juga oleh pihak sekolah, bukan dibiarkan begitu saja, hingga akhirnya ditemukan ada siswa yang sedang memminum minuman keras,” tegasnya.

Ia menceritakan, beberapa waktu lalu pihaknya bersama siswa Pesantren pernah mengadakan study tour ke Bali. Karena budaya Bali memang bebas, dengan begitu pihaknya memperketat pengawasan dengan cara memberi satu pengawas di setiap kelompok siswa.

“Saya pernah study tour ke Bali dengan anak pesantren bahkan. Disana kami menginap di Hotel tepat di depan pantai Kuta, banyak pemandangan yang memang tidak seharusnya dinikmati oleh siswa. Alhamdulillah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena sejak awal dipersiapkan dengan matang, dengan aturan yang ketat dan pengawasan yang melekat,” bebernya.

Artinya, lanjut Waspada jika memilih tempat study tour yang minim anak didik melakukan kesalahan. Terlebih, siswa yang diminta untuk mengundurkan diri sudah kelas 12 dan sebentar lagi mau menginjak ujian, artinya jika sampai dikeluarkan maka siswa tidak mendapartkan hak pendidikannya.

“Ini kan siswa sudah kelas 12, kalau disuruh mengundurkan diri sekolah mana yang mau menerima. Saya meminta agar pihak sekolah tetap memberikan ke 7 siswa tersebut kesempatan, agar mendapatkan haknya sebagai siswa,” tukasnya.

Sebelumnya, Menanggapi adanya 7 siswa SMAN 1 Cileungsi, yang di minta mengundurkan diri usai Study Tour ke Bali, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suwardi mempertanyakan pengawasan pihak sekolah, dan tujuan dari Study tour tersebut.

Menurutnya, study tour itu adalah bagian dari kegiatan sekolah untuk memberikan wawasan untuk siswa dengan tempat tujuan yang dipilih. Baik sejarah ataupun wawasan lain yang nantinya menjadi bekal untuk siswa.

“Yang pasti study tour itu tujuannya apa, harus jelas. Misalnya, kita Study tour disuatu tempat, disana tuh ada sejarah ini, sejarah itu, nah itu yang benar, diberikan arahan dan dikasih panduan yang dilakukan oleh pihak sekolah,” ucap Adi Suwardi kepada Bogorupdate.com, Minggu (15/1/23).

“Artinya, itu bagian dari ekstrakurikuler, nah tujuan dari Study tour itu untuk menambah wawasan di luar sekolah. Karena kegiatan itu bagian dari kegiatan sekolah, artinya itu semua jadi tanggung jawab sekolah,” sambungnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga menegaskan, ketika pihak sekolah mengadakan Study tour keluar, dan terjadi pelanggaran pada muridnya, akibat minum-minuman keras, berarti pelanggarannya pun masih dibawah pengawasan pihak sekolah.

“Pertanyaan saya, siapa yang mengawal kesana dari pihak sekolah, dan bentuk kegiatan tersebut seperti apa, artinya kalau memang ini bagian dari pada pelanggaran yang dilakukan oleh siswa itu udah jelas yah, namanya minum-minuman itu jelas melanggar, tapi pengawalannya itu seperti apa?” tanya nya.

Exit mobile version