Cibinong, BogorUpdate.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor buka-bukaan tidak bisa mempertahankan juara umum di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat (Jabar) Tahun 2022.
Ketua KONI Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin mengatakan, di ajang Porprov XIV Jabar yang berlangsung di 10 Kabupaten/Kota sebagai tuan rumah, KONI Kabupaten Bogor tidak dapat memenuhi harapan masyarakat Bumi Tegar Beriman dalam mempertahankan juara umum.
“Kami sampaikan permohonan maaf dari KONI Kabupaten Bogor yang di amanahkan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka Porprov kemarin untuk mewakili Kabupaten Bogor ini di ajang Porprov XIV Jawa Barat. Dimana, kami tidak bisa memenuhi harapan dan keinginan dari masyarakat untuk mempertahankan juara umum,” ujar Junaidi Samsudin dalam keterangan persnya bertempat di kantor KONI Kabupaten Bogor Jl. Stadion Pakansari Cibinong, Rabu (30/11/22).
Junsam sapaan akrabnya itu mengatakan, masyarakat harus mengetahui bahwa dalam perjuangan kontingennya di Porprov tersebut, setiap Cabang Olahraga (Cabor) di bawah naungan KONI Kabupaten Bogor telah memberikan yang terbaik.
“Kami sudah berusaha dengan baik untuk mempertahankan juara umum tersebut, karena perhelatan event itu kami sudah tidak bicara lagi soal KONI atau apapun, akan tetapi berbicara untuk berjuang membawa nama baik Kabupaten Bogor dalam mempertahankan Juara Umum,” tegas Junsam.
Menurut Junsam, dalam idealisme sebuah perjuangan pihaknya berusaha memberikan yang terbaik. Namun nasib berkata lain, juara bertahan yang di sandang Kabupaten Bogor selama beberapa tahun terakhir di ajang Pekan Olahraga Provinsi XIV Jawa Barat itu, harus diambil oleh Kabupaten Bekasi karena pihaknya mengklaim banyak kecurangan yang terjadi saat perhelatan.
“Kami tidak bermaksud membela diri atau mencari kambing hitam, namun kurang beruntungnya kami dalam mempertahankan juara umum itu terdapat beberapa faktor yang wajib kami sampaikan agar masyarakat tidak salah paham,” bebernya.
Menurut Junsam, ada fakto-faktor ketidak beruntungan kontingen Kabupaten Bogor saat Porprov XIV Jabar tahun 2022 ini, sehingga tidak dapat mempertahankan juara umum dengan target capaian minimal raihan sebanyak 160 medali emas.
Ada pun beberapa hal lainnya, lanjut dia, pihaknya tidak mencapai 160 medali emas sebagai target minimal lantaran, nomor-nomor unggulan bagi Kontingen Kabupaten Bogor yang hasil kajian pihaknya bakal mendapat mendulang emas, tetapi diambil oleh kontingen dari Kabupaten Bekasi selaku salah satu tuan rumah perhelatan Porprov XIV Jawa Barat.
“Ketika target kita diambil oleh Kontingen Kabupaten Bekasi, dan faktor lainnya dimana dari segi cabor-cabor penilaian itu habis diraih oleh kontingen dari kabupaten Bekasi. Karena apa, ketika pelaksanaan Porprov kemarin dari sisi sportivitas dalam hal Cabor penilaian sangat rendah. Jadi siapa yang berani bayar mahal itu lah yang akan mendapat medali emas di cabor-cabor penilaian tersebut,” ucap Junsam.
Ia menjelaskan, untuk cabor-cabor penilaian terdiri dari cabang olahraga Drum Band, Barongsai, Karate, Tarung Drajat, Wushu, Senang, Dansa, Taekwondo, dan Terjun Payung.
“Dan itu lah nomor-nomor yang 2018 saat Pekan Olahraga Daerah (Porda) kita merajai, seperti taekwondo, karate, drum band. Tapi kenapa di saat Porprov kita tidak memperoleh medali emas, karena jujur saja kami terlalu polos ketika dicurangi oleh tuan rumah yang sekaligus sebagai juara umum dalam ajang di tahun 2022 ini,” terang Junsam.
Lebih lanjut ia memaparkan, ada juga beberapa Cabor baru yang kontingen Kabupaten Bogor tidak ikuti, akhirnya tak memperoleh tambahan medali emas.
“Kenapa kita tidak ikut, karena kita memang tidak punya pengurus cabang (Pengcab) di Cabor baru itu. Diantaranya, Cabor layar, loncat indah, senam retmix dikolam renang, sambo, terbang layang, dan Cabor kuda pacuan. Dan dari 17 emas yang diperebutkan di cabor baru itu, hanya 1 emas yang bisa kami raih yakni di cabang olahraga Sambo (Bela Diri, red),” tegasnya.
“Ada faktor tuan rumah yang membuat kontingen Kabupaten Bogor tidak dapat mempertahankan juara umum, walau pun memang ada beberapa Cabor yang bisa kami ungguli yaitu di cabang olahraga bulu tangkis, dan cabor PELTI. Akan tetapi selebihnya dicabor yang lain kita ketinggalan jauh. Jadi yang namanya tuan rumah itu sudah pasti ada jatah sebagai tanda kutip,” paparnya.
“Apalagi di cabor penilaian, seperti di Tarung Drajat, Cabor sepatu roda, dan skate board serta kita tidak dapat emas di cabor itu. Tetapi tuan rumah dapat 9 medali emas, padahal jagoan kita di cabor skateboard ini tidak ada tertandingi kemampuannya di Jawa Barat, tapi mengapa bisa tak meraih medali emas. Padahal menurut prediksi dan perhitungan kami di Porprov ini, untuk selisih peringkat pertama dengan posisi kedua itu tidak akan lebih dari 10 medali emas, dan kenyataannya kurang lebih 50 perbandingannya,” tambahnya sembari menjelaskan.
Lebih jauh ia mengemukakan, adapun faktor-faktor lainnya yang membuat Kontingen Kabupaten Bogor tidak dapat mempertahankan juara umum di ajang Porprov XIV Jawa Barat, berupa adanya beberapa atlet Kabupaten Bogor yang dalam sepak terjangnya sebagai pendulang emas saat pergerakan di Porda dan tingkat Pekan Olahraga Nasional.
“Ada juga atlet-atlet kami yang secara tiba-tiba diambil oleh KONI Kabupaten Bekasi, caranya berupa perubahan Surat Keputusan 119. Alhasil atlet yang diambil itu saat di Porprov meraih medali emas yang membuat semakin berkurangnya perolehan emas bagi kami di kontingen Kabupaten Bogor. Tetapi terkait itu, kami saat ini sudah ajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jawa Barat dan kini masih dalam proses persoalan tersebut,” pungkasnya.