Scroll untuk baca artikel
HomeLifestyleNews

KNPI Gandeng Rania Foundation dan PWI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

×

KNPI Gandeng Rania Foundation dan PWI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Sebarkan artikel ini

Cianjur, BogorUpdate.com – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Laode Umar Bonte bekerja sama dengan Rania Foundation dan PWI Peduli Pusat, serta donatur, menyalurkan bantuan untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu (4/12/32).

Bantuan berupa pemulihan trauma dan paket pangan disalurkan di Kampung Karang Tengah, Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Di Karang Tengah tercatat sekitar 190 orang kehilangan tempat tinggal. Mereka sangat berterima kasih dan bersyukur mendapat kunjungan dan bantuan. Sebab merasa bahwa bantuan dari donatur dan relawan lebih terfokus ke lokasi gempa utama di Kecamatan Cugenang.

Dalam tim bergabung juga komunitas penyembuh trauma (trauma healing), artis Diky Chandra dan Rania Permata. Dari PWI Peduli Pusat hadir sekretaris Elly Pujianti.

Trauma healing membantu pemulihan psikis masyarakat pasca bencana. Tim memberikan motivasi juga tausiyah dan beberapa permainan (games) yang menarik minat anak-anak di antaranya terdapat anak yatim. Tak lupa disediakan hadiah untuk menambah kegembiraan.

Adapun bantuan yang diberikan berupa uang tunai, kebutuhan pokok untuk dapur umum, beras 300 kg, makanan, pakaian, terutama pakaian pria, buah-buahan berupa 62 kg jeruk. Juga minuman herbal jahe merah sebanyak 2.400 sc dari Rani Foundation untuk imunitas tubuh.

Umar Bonte mengingatkan, agar senantiasa waspada terhadap bencana dan sabar menghadapinya. Di samping itu ikut menjaga lingkungan.

“Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan,” katanya.

Gempa di Kabupaten Cianjur, 21 November lalu mengakibatkan lebih dari 300 orang meninggal, 7.729 luka-luka di antaranya 595 luka berat.

Setidaknya 58.049 bangunan rumah rusak termasuk 25.186 rusak berat, sisanya rusak sedang dan ringan. Tercatat, 73.693 orang terpaksa mengungsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *