Kota Bogor, BogorUpdate.com
DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor berikan bantuan beras bagi warga di sekitar Istana Bogor. Bantuan ditargetkan bagi warga yang tidak tersentuh bantuan Pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun APBD Kota Bogor.
Ketua DPD KNPI Kota Bogor Bagus Maulana Muhammad mengatakan, pihaknya membagikan sedikitnya dua ton beras. Dan dia berharap, bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban masyarakat di momen menyambut hari raya idul fitri.
“Ya, kami serahkan bantuan berupa beras, mudah-mudahan bisa bermanfaat karena ini detik-detik akhir bulan romadhon dan menuju menjelang Idul Fitri,” katanya.
Diakuinya, total beras yang dibagikan dua ton yang dikemas perkantong ukurannya 2,5 kg. Dan sedikitnya 800 kantong yang sudah serahkan kepada perwakilan- perwakilan pendistribusian.
Kategori penerima bantuan lanjut dia, yang paling utama adalah keluarga atau orang-orang yang memang tidak tersentuh oleh bantuan sosial dari pemerintah.
Menurutnya, itu yang paling penting. Ketika ada beberapa masyarakat yang merasa tidak mampu tapi tidak kebagian sembako dari pemerintah, maka DPD KNPI lewat bantuan dari DPP KNPI menyerahkan beras.
Dia juga mengaku, sudah memerintahkan kepada ketua ketua Pengurus Kecamatan (PK) untuk memantau di wilayah masing-masing terkait dengan bantuan sosial.
Karena sudah ada beberapa tahap bantuan yang terdistribusikan dari pemerintah baik itu dari pemerintah pusat Provinsi dan daerah Kota Bogor.
“Lewat pemantauan ketua ketua PK, maka sudah disimpulkan ada beberapa di wilayah masing-masing yang seharusnya mendapatkan bantuan tapi belum mendapatkan akhirnya hari ini kita bisa realisasikan untuk warga yang sama sekali belum mendapatkan bantuan,” jelas dia.
Kaitan dengan data penerima bantuan yang diduga salah sasaran, dia menilai pemerintah masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki data-data yang tidak tepat sasaran.
Dia menegaskan, bahwa kejadian tersebut sangat luar biasa, dia mengaku sedikit mentolelir. Dan jika ada kesalahan tapi dibiarkan dirinya mengajak untuk disoroti bersama.
“Kalau kita berpikir jauh ke depan, hari ini masih ada kesempatan untuk memperbaiki data yang kurang sempurna apalagi yang tidak tepat sasaran supaya untuk bantuan-bantuan berikutnya bisa lebih sempurna,” ucapnya.
Dia juga mengkritik kejadian beberapa waktu lalu tentang masyarakat yang membelanjakan atau mempergunakan uang bantuan untuk membeli pakaian.
“Ada yang harus dievaluasi, justru pendistribusian bantuan jangan-jangan pemberian bantuan itu tidak tepat sasaran. Mereka sudah tidak membutuhkan sembako dan akhirnya uang bantuab dipergunakan untuk membeli pakaian, Jadi itu juga harus jadi evaluasi pemerintah juga,” tandas dia. (As)
Editor : Endi