Oleh: Ahmad Haerudin
Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Saints dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: ahmad.haerudin21@mhs.uinjkt.ac.id
Artikel, BogorUpdate.com – Tanaman obat temulawak telah digunakan oleh masyarakat sejak lama. Bahkan dipercaya memiliki khasiat yang lebih kuat dari obat dokter. Namun seiring berjalannya waktu dan pengetahuan masyarakat tentang farmakologi dan obat-obatan semakin berkembang, banyak orang mengandalkan bahan kimia yang telah teruji di laboratorium untuk khasiatnya dibandingkan dengan obat tradisional Temulawak, saya beralih ke obat-obatan. Sosial untuk memberantas penyakit, mendidik kebersihan individu, mengatur layanan medis dan keperawatan untuk deteksi dini dan pengobatan, dan memastikan bahwa setiap orang memenuhi kebutuhan hidup yang layak untuk tetap sehat Mengembangkan teknik.
Temulawak (Curcuma Xanthorhiza L) adalah spesies kunyit & adalah tumbuhan obat-obatan yg tergolong pada suku temu-temuan (Zingiberaceac). Tanaman ini dari berdasarkan Indonesia. Tanaman temulawak bisa tumbuh sampai dengan tinggi 2m, mempunyai bunga bewarna kuning. Akar temulawak tak jarang dipakai menjadi obat-obatan tradisional.
Temulawak (Curcuma Xanthorhiza) adalah spesies kunyit yg tumbuh liar. Rumpun flora ini boleh mencapai ketinggian 2 meter & adalah spesies yg tertinggi dibandingkan menggunakan spesies-spesies lain. Struktur temulawak misalnya kunyit biasa namun tulang daunnya berwarna ungu tua. Bunganya berwarna kuning kemerahan. Rizomnya berwarna jingga muda, akbar & panjangnya mencapai 10 cm. Aromanya tidak sama daripada kunyit biasa & cita cita cita cita cita rasanya getir pedas.
Kandungan dan Senyawa Kimia Temulawak
Kandungan dan Senyawa Kimia Rimpang temulawak mengandung zat kuning kurkuminoid, minyak asiri, pati, protein, lemak (fixed oil), selulosa, dan mineral. Di antara komponen tersebut, yang paling banyak kegunaannya ialah pati, kurkuminoid, dan minyak asiri. Ketiganya banyak digunakan, baik dalam industri maupun dalam rumah Pati merupakan komponen kimia terbesar dari rimpang temulawak. Pati temulawak berwama putih kekuningan karena mengandung kurkuminoid. Kadar protein pati temulawak lebih tinggi dibandingkan pati tanaman lainnya. Kadar protein pati temulawak sebesar 1 persen, sedangkan pati jagung hanya 0,8 persen, pati gandum 0,6 persen, dan pati kentang 0,4 persen. Temulawak terdiri dari beberapa Komposisi diantaranya Komposisi rimpang temulawak segar berumur 9 bulan, berdasarkan bahan kering terdiri atas 75,18% air, 27,62% pati, 5,38% lemak, 10,96% minyak atsiri, 1,93% kurkumin, 6,44% protein, 6,89% serat dan 3,96% abu (Sidik et al. 1995).
Temulawak dapat digunakan sebagai bahan makanan. Pati temulawak mudah dicema sehingga cocok digunakan sebagai makanan bayi atau makanan orang yang baru sembuh dari sakit dan sebagai campuran bahan makanan atau sumber karbohidrat. Pati temulawak juga dapat digunakan sebagai campuran pati lain, misalnya sebagai campuran pati sereal untuk mengurangi sifat basi pada roti atau sebagai pengental pada sirop. Sementara itu, hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa kadar minyak asiri rimpang temulawak tidak kurang dari 6 persen, yang diperoleh melalui proses penyulingan. Minyak atsiri temulawak mempunyai khasiat sebagai kolagoga (peluruh empedu). Minyak ini digunakan sebagai campuran Obat rematik. Minyak temulawak mengandung beberapa zat, yakni seskuiterpen, a curcumene, Isikloisoprenmyrcene, zingiberene, xanthorrhizol, turunan lisabolen, epolisidbisakuron.bisakuron A, bisakuron B, bisakuron C, ketonseskuiterpen, turmeron, aturmeron, aatlanton, germakron, monoterpen, sineol, dborneol, da phellandrene, dan dcamphene.
Kurkuminoid pada temulawak terdiri atas kurkumin dan desmetoksikurkumin. Berbeda dengan kurkuminoid pada ritnpang kunyit (Curcuma domestica Vahl.), di samping mengandung dua komponen di atas, juga mengandung bisdesme toksikurkumin. Karena kurkuminoid rimpang temulawak tidak mengandung bisdesme toksikurkumin, rimpang temulawak lebih efektif untuk sekresi empedu dibandingkan rimpang kunyit. Hal ini disebabkan aktivitas kerja bisdesmetoksikurkumin untuk sekresi empedu berlawanan atau antagonis dengan aktivitas kerja kurkumin dan des- metoksikurkumin. Kurkuminoid mempunyai aroma khas, tidak toksik (tidak beracun), dan berbentuk serbuk dengan rasa sedikit pahit. Dalam suasana asam, kurkuminoid berwarna kuning atau jingga dan dalam suasana basa berwama merah.
Khasiat dan Manfaat temulawak
Khasiat temulawak sebagai obat sudah lama dikenal baik di Indonesia maupun di Belanda. Di Pharmacorp di Indonesia, Temurawak adalah salah satu hal sederhana yang harus tersedia di kompleks apotek. Temulawak merupakan salah satu obat nabati, karena penelitian tentang manfaat Temulawak tersebar luas baik di Indonesia maupun di luar negeri. Temulawak dapat digunakan sebagai obat inflamasi atau antiradang. Melalui proses imflamasinya temulawak dapat dijadikan sebagai obat untuk mengobati penyakit radang sendi, rematik atau artritis rematik melalui proses hipokolesterolemiknya, temulawak dapat menurunkan kadar kolesterol total dan juga dapat meningkatkan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL) Kolesterol. Jika dalam dunia kosmetik temulawak dapat digunakan sebagai antijerawat karena didalam temulawak mempunyai sifat astringen yaitu sifat yang dapat menjadikan oedema pada muara folikel rambut atau pori pori kulit secara tidak langsung akan mengurangi sekresi sel sebasea. Daya antiseptic pada temulawak dapat membersihkan kulit dari bakteri-bakteri pathogen sehingga radang jerawat perlahan-lahan akan membaik dan sembuh. Adapun beberapa Khasiat dan manfaat lain dari temulawak diantaranya :
1. Mengatasi masalah perut
Temulawak dapat menyembuhkan segala macam penyakit perut. Dapat mengobati sakit maag, sakit perut akibat masuk angin, melancarkan pencernaan, buang air besar, disentri darah, dan radang usus.
2. Meningkatkan fungsi pencernaan
Faktanya, bahan bubuk rimpang jahe telah terbukti meningkatkan aktivitas jus lambung, sehingga mendukung metabolisme dan mengurangi kontraksi usus kecil. Gunakan 2 gram rimpang kering atau 8 gram jahe segar yang dibuat dengan cara yang sama.
3. Optimalisasi ASI
Hasil penelitian tentang pengaruh Temulawak Rimpang Intus terhadap pencernaan produksi susu menunjukkan bahwa pemberian 2040 kantong Temulawak Infus Rimpang meningkatkan produksi susu. Saat injeksi sebanyak 20n40%.
4. Turunkan darah lemah
Hasil uji praklinis dan klinis menunjukkan bahwa estetika ekstratemrawak dan fraksi kurkuminoidnya dapat meningkatkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol HOL. Jika tidak ada pertanyaan lagi, dosis yang dianjurkan adalah menambahkan 2530 gram Simplicia kering ke dalam 200 ml air sampai sisa 100 ml air mendidih disaring dan diminum pada pagi dan sore hari.
5. Antioksidan
Kurkuminoid berperan sebagai antioksidan karena dapat menghilangkan radikal bebas oksigen seperti ion superoksida dan radikal hidroksil. Jadi itu membantu untuk tetap sehat. Gunakan ekstrak jahe kering atau minum 250-300 mg 3 kali sehari.
Menekan pembekuan darah
Temulawak curcumanoid dapat menghambat pembekuan darah dengan cara menghambat pembentukan trombosit B2, suatu senyawa yang berperan dalam proses pembekuan darah. Siapkan ekstrak jahe kering dan minum 250-600 mg 3 kali.
6. Mengatasi penyakit liver
Temrawak dapat digunakan untuk mengobati penyakit hati dan penyakit hati yang berhubungan dengan hati (sakit kuning, hepatitis, batu empedu, peningkatan aliran empedu). Tidak hanya pengobatan batu ginjal dan batu empedu.
Sebagai obat gangguan, temulawak berperan sebagai Kolaguga, yang berarti meningkatkan aliran produksi dan sekresi empedu. Ini menurunkan kadar kolesterol di hati dan meningkatkan pembubaran enzim dalam lemak hati. Dalam bentuk rebusan dan ekstrak jahe, dapat digunakan untuk mengobati kerelosis, kolesistitis, kerusakan sel kolenkim hati.