Pengurus KBI. (BU)
Olahraga, BogorUpdate.com – Boy Herman Joseph bakal membentuk Kepengurusan Cabang Olahraga Kick Boxing Indonesia (KBI) di Kabupaten Bogor. Bahkan keseriusan tersebut dibuktikan dengan menghadirkan lima klub kick boxing yang ada di ‘Bumi Tegar Beriman’ sebagai syarat yang jadi regulasi dalam pembentukan kepengurusan dari Pengprov, maupun Pusat.
Kelima klub kick boxing yang hadir dalam pembentukan Pengcab KBI Kabupaten Bogor, di antaranya Sasana Lutador Camp, Golden Dragon Tim Fighter, Naga Mas, Fighter Academy Rougo Warior dan Champions Camp, yang berlangsung di KONI Kabupaten Bogor, Rabu (24/1/24).
“Kita sudah sepakat segera membentuk Pengcab KBI di Kabupaten Bogor. Mengingat, di Kabupaten Bogor memang sampai saat ini belum terbentuk pengcabnya,” kata Boy Herman Joseph, usai pertemuan dengan pemilik klub kick boxing.
Pria yang tercatat sebagai Kepala Bidang Humas KONI Kabupaten Bogor ini juga menjelaskan, niatnya membentuk Pengcab KBI Kabupaten Bogor, bukan serta merta. Tetapi, sambung Boy, dirinya banyak menerima masukan, baik dari Jawa Barat, maupun Nasional.
“Dari pertemuan ini kita sudah sepakat. Bahkan dalam waktu dekat ini, kita akan mengajukan pembentukan Pengcab KBI Kabupaten Bogor, kepada Pengprov KBI Jawa Barat, untuk segera dilakukan pelantikan,” kata Boy.
Yang pasti, kata Boy, dengan terbentuknya Kepengurusan KBI Kabupaten Bogor ini, diharapkan bisa berkontribusi untuk prestasi olahraga Kabupaten Bogor baik dilevel daerah, nasional, maupun internasional. Apalagi sambung Boy, dalam kepengurusan ini juga akan diisi orang-orang yang paham dengan olahraga kick boxing.
Sementara itu Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiar, mengucapkan terima kasih atas keseriusan, serta kerja sama yang solid ditunjukan Kang Boy dengan pemilik dojo kick boxing.
“Saya minta dalam kepengurusan ini, semua harus solid, agar apa yang dicita-citakan bisa tercapat. Dan yang paling penting, pengurus harus loyal, dan jangan berusaha untuk mencari keuntungan dari cabor yang dipimpin. Karena dalam olahraga itu, adalah pengabdian mencapai prestasi, bukan kepentingan mencari keuntungan,” kata Dedi Bachtiar.