Ilustrasi kopi pait. (Ist)
KOPI PAIT
Oleh : Asep Syahmid
(Rakyat Biasa Saja)
Opini, BogorUpdate.com – Isu rotasi dan mutasi pejabat baik itu lewat mutasi ataupun promosi di Bumi Tegar Beriman, kerap menjadi perbincangan hangat masyarakat dari berbagai elemen yang selama ini memang kesehariannya berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, baik ASN maupun non ASN.
Wacana rotasi pejabat yang dilakukan oleh Pemkab Bogor kadang kala menjadi obrolan ringan sosok Ujang Sobari salah seorang suporter sepakbola di Kabupaten Bogor.
Ujang Sobari kerap bertanya kepada penulis tentang pejabat A, pejabat B dan seterusnya pindah kemana.
“Kang, Pak ini pindah kemana sekarang? Kang, Camat ini naek jadi Kadis yah sekarang?. Terus Kadis ini pindah kemana kang?,” ucap Ujang Sobari dengan sangat jelas dan hafal menyebut nama-nama birokrat di Pemkab Bogor.
“Pokokna mah didukung ku Aing lah Pak ini mah kalau jadi Kadis supaya sepakbola dan Persikabo maju deui,” selorohnya dengan polos yang mengaitkan sosok pejabat yang pas menangani sepakbola. Padahal, sepakbola sekarang terutama yang profesional tak boleh lagi didanai APBD.
Sosok Ujang Sobari statusnya sama dengan penulis sebagai rakyat biasa Bumi Tegar Beriman yang tidak punya NIP (Nomor Induk Pegawai).
Namun, Ujang Sobarin begitu perhatian kalau sudah mulai terdengar sayup-sayup ada pergerakan soal pelantikan pejabat di Kabupaten Bogor.
Penulis sangat mengapresiasi rasa ingin tahu Ujang Sobari soal kabinet Istimewa pada era Bupati Rudy Susmanto.
Itu artinya, Ujang Sobari paham dan mengharapkan adanya kemajuan Kabupaten Bogor dibawah duet Rudy Susmanto dan Jaro Ade selaku Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bogor 2025-2030.
Ilustrasi diatas menandakan begitu hangatnya isu mutasi yang akan dilakukan Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
Padahal, penulis saja sampai saat ini belum tahu wacana rotasi pejabat yang akan dilakukan Bupati Bogor.
Proses mutasi dan promosi adalah hal yang biasa dan pasti sangat dinantikan semua ASN dilingkungan Pemkab Bogor dan sudah ada rambu-rambu sangat jelas yang mengatur aturan mutasi.
Saat ini, ada 6 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Bogor yang diisi oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt). Kosongnya 6 SKPD tanpa kepala dinas yang tetap itu, tentunya akan menjadi prioritas dari Bupati Bogor dalam menyusun Kabinet Istimewa yang benar benar mengutamakan kepentingan masyarakat Bumi Tegar Beriman.
Rudy Susmanto adalah sosok Bupati yang tegas, cerdas, objektif dan humanis. Selain itu, gerakannya tak mudah dibaca. Hingga Kondisi ini bisa menimbulkan bola-bola kejut dalam penyusunan Kabinet Istimewa.
Kalau dilihat dari gaya kepemimpinannya, Bupati Bogor Rudy Susmanto sangat mengedepankan jiwa patriot.
Maka, warna Kabinet Istimewa bentukan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Bogor Istimewa tentunya akan banyak dihuni wajah-wajah baru dan akan menempati 6 SKPD yang kosong tanpa Kadis atau Kepala Badan yang Definitif.
Wajah-wajah baru yang akan menempati 6 SKPD itu tentunya akan banyak berasal dari Sekdis atau para Camat yang benar-benar punya kapasitas atau kriteria yang diharapkan menjadi tim solid atau team work hebat yang bisa menterjemahkan semua program yang dicanangkan Bupati dan Wakil Bupati Bogor 2025-2030.
Sosok Rudy Susmanto adalah Bupati Bogor yang pekerja keras. Makanya, para birokrat yang akan menempati posisi kepala dinas atau posisi penting lainnya yang akan masuk dalam Kabinet Istimewa harus bisa mengimbangi kinerja beliau yang sangat mengedepankan kepentingan rakyat Kabupaten Bogor.
Budaya-budaya ABS (Asal Bapak Senang) yang kerap muncul dalam dunia kerja sepertinya tidak akan dilirik oleh Rudy Susmanto, yang sangat objektif dalam menilai karakter dan kinerja seseorang.
Sebagai seorang nahkoda dalam Kapal yang besar, tentunya Rudy Susmanto pasti bisa membuat racikan tim atau awak kapal yang solid supaya bisa membawa kapal besar ini bersandar di dermaga yang menjadi harapan semua penumpangnya.