Gunung Putri, BogorUpdate.com – Puluhan warga Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, melakukan aksi demo sekaligus menyegel gerbang Pool mobil milik PT SBS lantaran tembok pembatas perusahaan jebol ditabrak mobil dan membahayakan masyarakat.
Kekesalan warga memuncak, akibat kejadian tembok jebol ditabrak mobil itu sudah yang ke 6 kalinya, namun hingga saat ini PT SBS tidak pernah mendengar keluhan warga dan tidak meningkatkan safetinya.
Kepala Dusun (Kadus) 03, Desa Gunung Putri, Naudy Fajar Permana mengatakan, penyegelan PT SBS oleh warga ini akibat kekesalan warga sudah tidak bisa dibendung setelah peristiwa tembok roboh yang ke 6 kalinya tidak pernah direspon perusahaan.
“Ini kejadiannya sudah 6 kali pagar tembok ditubtuk mobil. Kebetulah ini kan ada jalan warga dan dekat dengan rumah warga. Ini sangat membahayakan karena satu ini kan akses warga ke musholah dan anak mengaji,” katanya kepada Wartawan, Minggu (6/11/22).
Terlebih, lanjut Naudy, pihak PT SBS selalu tidak merespon keluhan warga, alhasil puluhan warga ini mendemo dan menyegel perusahaan jangan ada aktifitas armada keluar masuk sampai ada titik temu.
“Saya sudah beberapa kali mengeluhkan permasalahkan ini ke pihak perusahaan cuman selalu saling lempar tangan. Saya juga gak tau. Tadi saya sudah ngobrol dengan pihak poll malah dilempar ke pusatnya yang ada di surabaya,” tegasnya.
Ia menambahkan, penyegelan perusahaan oleh warga itu akan terus dilakukan sampai keinginan warga terkait peningkatan keamanan didalam perushaan dijalankan, seperti memasang stoper untuk ban mobil agar tidak menambrak tembok lagi.
“Keinginan warag hanya satu yaitu safetinya harus ditingkatnya jangan sampai ada korban jiwa baru mereka memperbaikinya. Jika tidak ada respon juga maka warga akan menyegel perusahaan,” ancamnya.
Senada, Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri mengatakan, dia mendapatkan laporan dari RT, RW, Kadus di RW 9 ada kejadian mobil milik pool PT SBS menabrak tembok pagar hingga hancur. Beruntung tidak ada yang lewat jadi tidak ada korban, ini kejadian yang ke 6 kali.
“Karena kehabisan kesabaran akhirnya warga bergerak menutup perusahaan, karena setiap ada keluhan selalu tidak direspon dan dilempar ke pihak pusatnya yang ada di surabaya. Dengan begitu warga bergerak dan menyegel pabrik ini untuk memberikan worning kepada pihak perusahaan agar memenuhi permintaan warga terkait safety untuk mobilnya,” ungkapnya.
Masyarakat meminta kepada pihak PT SBS agar ada stoper untuk menahan ban mobil agar body mobil tidak menabrak tembok lagi. Kejadian sebelumnya bahkan lebih parah lagi, kepala mobil hampir mengenai rumah karena kebablasan itu.
“Beruntungnya tidak ada korban jiwa juga, makannya sebisa mungkin perusahaan harus mengabulkan permintaan warga jangan sampai menimbulkan korban. Untuk masyarakat saya tidak tau sampai kapan akan terus menyegel perusahaan itu, mungkin sampai pernitaannya dipenuhi oleh pihan PT SBS,” jelasnya.
Damanhuri menjelaskan, dulu itu hanya pool atau tempat singgah kendaraan, namun sekarang sudah berikut ada bengkelnya. Menurut informasu perusahaan tesebut izinnya masih dalam proses.
“Makannya nanti senin juga saya akan ke perusahaan untuk menanyakan keinginan warga sekaligus melihat perizinannya. Selama saya menjadi kepala desa 3 tahum belum pernah ketemu dengan pimpinan perusahaannya.
Smeentara itu, Securiti PT SBS Ananda mengatakan, untuk peristiwa itu sudah dilaporkan kepada atasannya, namun harus menunggu informasi lebih lanjut dari kantor pusat yang ada di surabaya.
“Selama warga menyegel perusahaan otomatis mobil tidak ada yang bisa keliar masuk untuk sementara waktu,” tandasnya.