Gunung Putri, BogorUpdate.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mengecam dan menolak keras keberadan Matel (mata elang) di wilayahnya karena dianggap sangat meresahkan.
Untuk mempersempit ruang gerak matel di Gunung Putri, Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri sudah membuat kesepakatan untuk menolak keras keberadaan matel tersebut.
“Kami Pemdes Gunung Putri akan mengambil langkah agar pergerakan matel tidak berada di Gunung Putri yang melakukan tindakan tidak sesuai dengan prosedur yang ada,” tegas Daman Huri kepada BogorUpdate.com, Senin (15/8/22).
Pernyataan keras menolak keberadaan matel tersebut disepakati dalam rapat Pemdes Gunung Putri bersama warga yang digelar pada Minggu (14/8/22) malam.
“Malam kemarin kami langsung rapat dengan warga untuk menyatakan sikap menolak keras adanya matel di gunung putri. Kapolsek memberikan respon untuk segera melakukan langkah cepat agar matel yang tidak sesuai prosedur agar bisa ditertibkan secara maksimal oleh polsek gunung putri,” beber A Heri sapaan akrabnya itu, Senin (15/8/22) dini hari.
Heri mengatakan, dalam rapat tersebut sudah menyepakati akan membuat satu langkah. Jika memang itu diperlukan akan membantu kerja dari TNI Polri, khususnya Polsek dan Koramil Gunung Putri, pihaknya siap untuk membantu.
“Masyarakat juga akan mendukung langkah yang dilakukan pemdes Gunung Putri terhadap pergerakan matel yang sangat meresahkan. Saya sudah instruksikan kepada staf untuk mensosialisasikan membuat banner menolak keras keberadaan matel di Gunung Putri,” katanya.
Bila diperlukan, sambung Heri, Pemdes akan membuat satu tim khusus (Timsus) untuk berpatroli mengelilingi desa Guput 24 Jam.
“Patroli ini akan melibatkan seluruh unsur, sehingga nanti pergerakan masyarakat bisa dikordinir kemudian bisa berjalan secara maksimal dan susuai hukum yang berlaku dengan menggunakan tindakan persuaif,” ungkapnya.
“Kalau kegiatan ini tidak diterima oleh para matel maka kami akan berkordinasi dengan Muspika Guput agar ini bisa ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku,” tandasnya.
Seruan penolakan terhadap keberadaan matel tersebut terjadi akibat adanya peristiwa yang menimpa ibu-ibu warga Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal yang terjatuh hingga terluka di Wilayah Gunung Putri diduga diakibatkan oleh matel pada Minggu (14/8/22).