HomeNewsTekno

Keamanan Data Masih Jadi Ancaman di Aplikasi Kencan Online?

Sumber foto (Selular.id)

Teknologi, BogorUpdate.com
Aplikasi kencan kini menurut Kaspersky adalah perusahaan cyber security jauh lebih aman, dari sudut pandang teknis, namun resiko privasi masih tetap ada.

Pada tahun 2017, empat aplikasi yang dipelajari memungkinkan untuk melakukan pencegatan data yang dikirim dari aplikasi, dan banyak yang menggunakan protokol HTTP tidak terenkripsi.

Namun, pada tahun 2021, situasinya telah membaik secara signifikan. Tidak ada aplikasi yang diteliti menggunakan HTTP, maupun yang melakukan pengiriman data jika protokolnya tidak aman.

“Membangun keseimbangan antara merangkul kehadiran digital dan menjaga privasi online akan selalu menjadi tantangan, dan peralihan menuju kencan online menciptakan area lain di mana pengguna harus menentukan cara terbaik bagi mereka untuk menjalin koneksi sekaligus melindungi keamanan. Untungnya, fakta yang kami lihat beberapa tahun terakhir menunjukkan aplikasi kencan bergerak ke arah yang lebih baik dan memungkinkan pengguna terhubung dengan lebih aman,” terang komentar Tatyana Shishkova, pakar keamanan di Kaspersky.

Namun tetap saja, masalah privasi tetap ada dalam aplikasi kencan. Sebagian besar aplikasi kencan memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan akun mereka ke salah satu situs jejaring sosial mereka seperti Instagram, Facebook dan lain sebagainya.

Jika pengguna memilih untuk melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis diisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut, seperti foto dan informasi biodata. Pengguna juga diundang untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau universitas mereka. Semua data yang disebutkan itu sangat memudahkan untuk menemukan akun media sosial para pengguna aplikasi kencan.

Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi mereka. Beberapa aplikasi, seperti Mamba, juga membagikan rincian jarak paling terdekat match potensial dengan pengguna.

Happn memiliki fungsi tambahan yang memungkinkan pengguna untuk melihat berapa kali dan di lokasi mana yang memungkinkan mereka bertemu dengan match potensialnya.

Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak dan lain-lainya membuat mereka rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan fisik, serta doxing di mana informasi yang sebelumnya bersifat pribadi dipublikasikan untuk merusak reputasi atau membahayakan korban.

Terlebih lagi, Mamba menjadi satu-satunya aplikasi yang memungkinkan pengguna mengaburkan foto mereka secara gratis, dan Pure adalah satu-satunya yang melarang pengguna mengambil tangkapan layar obrolan. Ini memungkinkan pengguna untuk membagikan obrolan dan foto mereka tanpa izin mereka, yang berpotensi terjadinya pemerasan atau doxing di kemudian hari.

Namun, banyak aplikasi telah menambahkan versi berbayar, dan ini mencakup pilihan tambahan yang dapat meningkatkan keamanan pengguna.

Misalnya, dalam versi berbayar Tindr dan Bumble, Anda dapat secara manual memilih lokasi Anda ke wilayah tertentu. Karena dibandingkan dengan penggunaan jarak terdekat, pemilihan lokasi berdasarkan wilayah akan jauh lebih sulit untuk menggambarkan lokasi tepat pengguna. Dan beberapa versi aplikasi berbayar, seperti Happn, menawarkan ‘mode penyamaran’ kepada pengguna, di mana pengguna dapat menyembunyikan profil mereka dari orang yang tidak dikenal dan para calon match.

“Mereka (aplikasi kencan) terus berupaya untuk menjaga keamanan data, dan, dalam versi berbayar dari banyak aplikasi, pengguna dapat melakukan hal-hal seperti menentukan lokasi secara manual atau mengaburkan foto mereka. Mudah-mudahan di masa depan, opsi ini akan tersedia di semua aplikasi secara gratis. Hal terbaik yang dapat dilakukan pengguna untuk tetap aman adalah berhati-hati dengan data yang mereka bagikan seputar diri sendiri, baik di profil kencan maupun dalam percakapan,” ujarnya.

Terkait masa depan aplikasi kencan, Kaspersky memiliki beberapa prediksi dan harapan terutama seputar keamanannya, seperti penggunaan AI dalam melindungi pengguna dari penipuan dan pembuatan akun terverifikasi.

Untuk tetap aman saat menggunakan aplikasi kencan, pakar Kaspersky merekomendasikan hal berikut:

1. Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi seperti nama belakang, pekerjaan, foto dengan teman dan lain sebagainya di profil Anda

2. Jangan menghubungkan akun media sosial lain ke profil Anda

3. Pilih lokasi Anda secara manual, jika memungkinkan

4. Gunakan otentikasi dua faktor, jika memungkinkan

5. Hapus atau sembunyikan profil Anda jika tidak lagi menggunakan aplikasi

6. Gunakan messenger bawaan di aplikasi kencan. Pindahlah ke messenger lain hanya ketika Anda memercayai pasangan Anda. Jika Anda akhirnya memutuskan untuk melakukannya, atur obrolan dengan cara yang membuat informasi pribadi tetap aman.

 

 

 

 

 

Sumber : Selular.id

Exit mobile version