Bogor RayaHomeHukum & KriminalNews

Kawasan Sentrop Kota Wisata, Jadi Sarang Panti Pijat Esek-esek

THM di Kawasa sentrop di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Diduga belum memiliki izin. (BU)

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Menjamurnya Tempat Hiburan Malam (THM) di Kawasa Sentra Eropa (sentrop) yang berada di wilayah Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Diduga belum memiliki izin.

Hendra salah satu warga Cikeas, Kecamatan Gunung Putri mengaku resah dengan banyaknya THM berkedeot panti pijat di kawasan Sentrop itu diduga dijadikan tempat esek-esek.

“Itu semua tempat esek-esek banyak pelanggannya lelaki hidung belang,” ungkap Hendra kepada BogorUpdate.com, Jum’at (22/12/23).

Selain itu Hendra juga mempertanyakan terkait izin THM karena menurutnya tidak mungkin pemerintah mengeluarkan izin terhadap tempat maksiat tersebut.

“Itu belum memiliki izin gelap itu, apa lagi Kabupaten Bogor gak ngeluarin izin THM setahu saya, itu masuknya Desa Ciangsana bang,” sebutnya.

Hendra juga meminta kepada para penegak perda agar ada tindakan penertiban agar selogan Bogor tegar beriman bukan hanya selogan.

“Tindaklah yang tegas melalui satpol PP nya kan Bogor mottonya tegar beriman masa ada tempat esek-esek para penegak perda tidak mengetahuinya,” tandasnya.

Sementara Kasi Trantib Kecamatan Gunung Putri saat dikonfirmasi terkait adanya tempat Hiburan malam belum memberikan jawabannya.

Sebelumya diberitakan BogorUpdate.com, Tempat esek-esek berkedok panti pijat di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, makin menjamur. Karena minimnya razia dan tindakan dari pihak berwenang, usaha prostitusi tersebut semakin bebas beroperasi.

Salah satunya East Massage yang berada di pertokoan Sentra Eropa yang berada ditengah kawasan perumahan elit yakni Kota Wisata. Tepatnya ada di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri.

Selain banyaknya pilihan terapis yang dapat dipesan dengan melihat layar komputer milik resepsionis, banyak paket menarik nan murah yang dapat dipilih sesuai isi kantong pelanggan.

Harganya, terbilang sangat terjangkau, hanya dengan kisaran Rp 200 sampai Rp 400 ribu saja, pelanggan yang biasanya berasal dari kaum adam itu, sudah bisa menikmati sensasi dipijat bahkan sampai melakukan hubungan intim dengan para terapis.

Pengalaman itu pernah dialami oleh soeorang pria penikmat prostitusi berkedok massage itu. Sebut saja Anwar, pria bertubuh gempal dengan postur tubuh semampai itu mengaku sudah sering kali menjajaki tempat bertuliskan massage.

Anwar mengatakan, selain harga yang terjangkau, pilihannya terhadap Massage lantaran terbilang aman. Baik dari razia Satpol PP, maupun pihak Kepolisian.

“Ah kalau saya lebih suka ke tempat Massage dibandingkan tempat hiburan seperti Karaoke. Dengan uang 300ribuan aja kita udah bisa gituan,” katanya.

Menanggapi hal itu, Obi salah satu karyawan East Massage membenarkan jika ditempatnya bekerja bisa melakukan hubungan suami istri ketika sedang dipijit.

Bahkan, dengan harga Rp350 ribu saja, pelanggan sudah bisa All In. Artinya selain dipijat juga bisa esek-esek dengan para terapis.

“Untuk booking, Harga tiga ratus lima puluh ribu aja sudah all in sama plus-plusnya,” terang Obi saat dihubungi melalui pesan Whatsapp sambil mengirimkan foto-foto terapis yang ada.

Exit mobile version