Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeLifestyleNews

Kalender Sunda Kearifan Lokal Pasundan

×

Kalender Sunda Kearifan Lokal Pasundan

Sebarkan artikel ini

Kota Bogor, BogorUpdate.com – Peradaban masyarakat sudah terjadi sejak zaman ratusan tahun yang lalu dengan adanya .

Perjalanan bangsa Tatar Pasundan terlihat dari alur kalender Sunda yang menjadi salah satu tradisi bagi masyarakat.

Kalender Sunda yang ditemukan kembali melalui peninggalan situs Raja Sunda ke-20 Srijaya Bhupati
Kemudian diteliti oleh abah Ali Sastramijaya.

Di sanalah sejarah tenggelamnya kalender Sunda yang 500 tahun Tiada dari hasil penelitian Abah Ali menjadi cikal bakal kalender Sunda kembali dimiliki.

Sepeninggal Abah Ali mewariskan keahlian kalender Sunda kepada Miranda H. Wiharja untuk membawakan pusaka bangsa Sunda ini dari mulai mengetahui membaca bahkan memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itulah masyarakat tatar Pasundan mengadakan sejumlah kegiatan dalam menyambut pergantian tahun dalam kalender Sunda, Sabtu (15/7/23).

Pelaksana Kegiatan Yayasan bengkel studi budaya BESTDAYA Elimayanti Padamawijaya mengatakan bahwa kegiatan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang sistem penanggalan tradisional kalender Sunda untuk diketahui masyarakat tentang pentingnya sistem penanggalan tradisional kalender Sunda baik di ibukota Kerajaan Pajajaran Bogor.

“Sebagai masyarakat kesundaan tentu penanggalan tradisional ini harus menjadi jati diri dalam kegiatan sehari-hari yang juga harus diberikan pengetahuan kepada generasi ke generasi,” katanya.

Memang saat ini bangsa Indonesia terlebih yang berada di dataran Pasundan menghadapi permasalahan dengan adanya arus globalisasi dan modernisasi sehingga banyak masyarakat generasi muda yang terjerumus dalam narkoba.

Ketum INDONESIA MAJU ANTI NARKOBA Zegeretna menjelaskan salah satu yang terjadi pada permasalahan bangsa Indonesia termasuk di Tatar Pasundan adalah kurangnya pengetahuan tentang jati diri masyarakat dengan .

Banyak masyarakat yang meninggalkan tradisi kesundaan dan beralih pada gaya hidup dan Sukaria malah terjerumus pada tindakan menyesatkan seperti peredaran Narkoba untuk itu pihaknya bersama penggiat budaya melakukan upaya untuk mencegah meluasnya penyakit kecanduan Narkoba di masyarakat.

“Kami menilai dengan adanya kegiatan termasuk mengenal kalender Sunda adalah upaya nyata dalam ketahanan budaya menjadi ketahanan NKRI,” ungkapnya.

Salah seorang pelaku seni budaya yang juga pengiat kegiatan kalender Sunda Eli Padma mengungkapkan memang salah satu upaya untuk mengenalkan kembali jati diri Tatar Pasundan kepada masyarakat terutama dengan adanya kalender Sunda untuk Hidup teratur dengan menejemen Waktu di cakrawala Sunda juga membuat hidup menjadi teratur.

“Bangsa Indonesia kaya dengan keanekaragaman seni dan budaya dengan adanya kalender Sunda maka bisa lebih mengenal Apa yang terjadi dan kegiatan apa yang bisa dilakukan sebagai akar kearifan lokal sehingga menepis masuknya budaya hedonisme dan hura-hura dengan adanya napak tilas apa yang terjadi di masa lampau untuk bekal di masa mendatang dengan catatan dalam kalender Sunda,” ulasnya.

Dari unsur masyarakat juga menyambut baik adanya pengenalan pengetahuan kalender Sunda seperti dikatakan Warga sukabumi, Putri.

Menurutnya pengetahuan tentang seni budaya sangatlah minim sehingga haruslah menjadi penggerak dalam kehidupan sehari-hari.

“Banyak keindahan dan nilai luhur dari kearifan lokal termasuk dari kalender Sunda yang menjadi bekal kehidupan bagi generasi muda sehingga tidak meninggalkan budaya yang sudah tertanam sejak ratusan tahun yang lalu,” tandasnya.

Sementara itu Ketua CINTA BUDAYA NUSANTARA MUSTIKARASA BOGOR RAYA, Cahriani memandang kegiatan pengetahuan dengan cara yang kekinian bisa lebih mengakar pada generasi saat ini seperti dengan adanya kegiatan pengenalan kalender Sunda yang dibarengi dengan kegiatan olah raga berkebaya, beladiri Lansia dan kunjungan kepada museum Sukabumi tempo dulu.

“Jangan sampai kalender Sunda hanya menjadi pengetahuan bagi masyarakat yang sudah usia lanjut namun tidak menjadi tongkat estafet pada generasi saat ini yang akan menghilang dimakan zaman,” jelasnya.

Semua kegiatan dalam pengenalan sebagai jati diri kearifan lokal masyarakat yang berada di lingkungan gunung sungai dan lembah menjadi kearifan lokal tersendiri karena wilayah yang sangat subur ini tetap harus terjaga dengan adanya upaya pelestarian seni dan budaya.

Kegiatan selanjutnya juga akan berlangsung di berbagai wilayah tidak hanya di Tatar Pasundan tapi juga di penjuru Indonesia sehingga masyarakat dapat mengenal kalender Sunda untuk juga memahami dan meneladani sifat Luhur dari sesepuh Tatar Pasundan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *