Bogor RayaHomeNewsPolitik

Jelang Tahun Politik, Jaro Ade Sebut Pers Sebagai Garda Terdepan Terpilihnya Pemimpin yang Berkualitas

Sukaraja, BogorUpdate.com – Tokoh politik Partai Golkar, Ade Ruhandi (Jaro Ade) berharap pers atau wartawan semakin berwibawa, jujur dan berdedikasi. Hal itu diutarakan saat Kang Jaro Ade menjadi narasumber dalam Diskusi Publik yang digelar PWI Kabupaten Bogor dengan tema “Pers Dalam Pusaran Politik Pilkada”.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang ke-77, tingkat Kabupaten Bogor di Hotel M-one itu, Jaro Ade mengungkapkan, di Tahun 2024 mendatang merupakan tahun politik. Dimana pers berada di pusaran pemilihan umum (Pemilu), baik itu Pilpres, Pileg, Pilbup Bogor maupun Pilgub Jawa Barat.

“Tantangan pers atau wartawan di tahun politik yaitu bagaimana insan pers memahami posisinya dalam pemilihan, dalam konteks kontestasi hakekatnya adalah memilih pemimpin yang berkualitas dalam kaitannya pada pelayanan publik,” katanya, Senin (27/2/23).

“Sehinga penting bagi publik akan kehadiran pers yang berwibawa, jujur dan berdedikasi supaya beragam informasi yang nyata atau faktual hingga
publik dapat mengetahui kualitas calon atau bakal pemimpinnya kedepan,” kata Jaro Ade menambahkan.

Jaro Ade menerangkan pers atau wartawan menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi penting tersebut. Terkait polarisasi lembaga pers, sebagai lembaga publik pers harus profesional tegak lurus. Terlebih sebagai pilar demokrasi yang ujungnya berkontribusi terhadap kualitas dan nilai demokrasi tersebut.

“Peran wartawan sangat penting, pasti banyak intervensi kepentingan sehingga penting bagi lembaga pers memegang norma tanpa harus merasa terikat dan tidak independen, namun nilai, norma maupun etika adalah sandaran bagi lembaga untuk menghasilkan sebuah output yang optimal,” terang Jaro Ade.

Ia minta agar pers tidak terjebak pola pragmatis. Jika bicara potensi maka selalu pasti ada, tinggal pertanyaannya seberapa besar. Jika pers sudah masuk pada pola pola seperti pragmatis dan komersial maka tinggal tunggu saatnya kehancuran kualitas demokrasi tersebut.

“Bicara Kabupaten Bogor seharusnya menjadi pelajaran pahit bagi lembaga pers atas output dari demokrasi itu sendiri, tidak usah saling menyalahkan yang jelas lembaga pers sudah saatnya menjadi pilar dan garda untuk kualitas demokrasi dan melahirkan pemimpin tangguh untuk pelayanan masyarakat yang prima,” pintanya.

Ia menjelaskan pers bisa mengambil peran untuk kepentingan komersial implikasinya tidak akan bisa menyuguhkan informasi yang jujur adil dan terarah. Dengan dasar kepentingan komersial terkadang kebenaran informasi tergadaikan sehingga publik disuguhkan pada opini subjektif yang menyesatkan, yang ujungnya publik bingung dan salah dalam menentukan pilihan.

“Dalam melihat calon pemimpin Bogor kedepan pers harus jeli, kritis, objektif dan selalu bersandar pada sebuah fakta kebenaran, merupakan hak bagi masyarakat Bogor mengetahui kebaikan maupun keburukan calon pemimpinnya. Disitulah peran pers yang sangat penting dalam sebuah kontestasi perwujudan dari perannya sebagai pilar demokrasi dan penentu bulat lonjongnya wajah pemimpin Bogor kedepan,” jelas Jaro Ade.

Exit mobile version