Jonggol, BogorUpdate.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, mengalami penurunan penjualan hingga 80 persen. Hal itu diakibatkan dampak dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jum’at (24/6/22).
Kepala Pengelola Pasar Hewan Jonggol, Reza Marsjal Tambunan mengatakan, menjelang hari raya Idul Adha Pasar Hewan Jonggol mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis, dibanding dengan tahun lalu sebelum ada Virus PMK.
“Untuk penjualan sapi di pasar hewan Jonggol itu memang sangat terasa penurunannya, mungkin bisa dibilang hampir 80 persen lah, dibanding dengan hari biasa, karena memang dari saya sendiri juga melarang untuk sementara ini, sapi-sapi yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah masuk ke Bogor,” ucap Rez kepada Bogorupdate.com.
Selanjutnya Reza juga sangat prihatin dengan adanya kasus PMK yang terjadi di Jawa Timur, yang dimana para peternak mengalami dampak Virus PMK sampai 95 persen.
“Saya juga ikut prihatin dengan adanya kasus PMK yang terjadi di Jawa Timur yang di mana kita lihat sampai 95 persen peternak di Jawa timur, khususnya sapi perah, sapi simetel, maupun sapi limosin itu masih berdampak virus PMK,” paparnya
Reza juga menghimbau kepada para pedagang maupun pengelola Pasar agar tidak mengijinkan masuk untuk transaksi dipasar hewan Jonggol pada sapi yang tidak bisa menunjukan surat keterangan sehat dari dinas atau dokter setempat, serta disertai surat jalan.
“Apabila ada sapi di luar, dari area Bogor, sementara ini kita tidak mengizinkan masuk untuk transaksi di pasar hewan Jonggol, dan untuk sapi-sapi dari Purwakarta kita juga selalu ada pengecekan, dimana selama dia membawa Surat Keterangan Sehat dari dinas atau dokter setempat, dan surat jalan, itu pun juga kita cek kembali sapi-sapi apakah sampai di Jonggol itu memang dengan kondisi sehat baru kita diperbolehkan untuk bisa diperjualbelikan,” jelasnya
Kembali Reza memaparkan, mengingat hari Raya Idul Adha sudah tidak lama lagi, agar Vaksinasi pada hewan segera ditingkatkan dan para dokter juga harus selalu Monitor agar sapi terus sehat.
“Hari Idul Adha ini mungkin sudah tidak lama lagi. Ya bisa dibilang kurang dari 2 Pekan, saya berharap virus PMK ini bisa cepat terselesaikan, dari mulai vaksinasinya sendiri terus juga obat-obatannya, dan juga saya berharap kepada dokter supaya bisa selalu memonitor agar-agar sapi-sapi ini sehat,” cetusnya.
Lebih lanjut Dia menjelaskan, Pemerintah memberikan himbauan, bahwa hewan kurban tidak diperbolehkan terjangkit virus PMK, dan pihak dokter harus sesuai SOP dimana untuk pemisahan sapi-sapi, harus berpakaian lengkap, dan bila ada sapi yang terjangkit kesadaran dari UPT dan Dinas Kesehatan sendiri harus cepat tanggap.
“Pemerintah telah menghimbau, untuk hewan kurban yang dijual tidak diperbolehkan sapi yang terjangkit virus PMK, dan saya juga berharap dari dokter sendiri harus sesuai SOP lah, tata cara pemisahan sapi sapi harus berpakaian globe, juga harus mengganti globe jadi tidak menular ke sapi sapi yang sehat, mudah-mudahan kita semua juga bisa kembali normal nantinya pasar hewan Jonggol kembali rame,” pungkasnya.