Inorga PPSI Kota Bogor. (Ist)
Olahraga, BogorUpdate.com – Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Kota Bogor turut memeriahkan Festival Olahraga Masyarakat (Forkot) II tahun 2025 yang digelar di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB), Jumat (11/7/25).
Dalam kegiatan ini, PPSI Kota Bogor menggelar empat kategori perlombaan pencak silat tradisional atau Ibing Penca, yakni kategori anak usia 8-12 tahun, pra-remaja 13-15 tahun, remaja 16-17 tahun, dan dewasa 18-25 tahun. Sebanyak 34 peserta dari 11 paguron di Kota Bogor ikut ambil bagian dalam perlombaan tersebut.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Pasanggiri Ibing Penca Ke-4 yang diikuti oleh peserta dari luar daerah, seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, sebagai bentuk pelestarian budaya dan pembinaan prestasi olahraga tradisional Indonesia.
Ketua Panitia, Yayat Hidayat atau yang akrab disapa Abah Odoy, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tetapi juga momentum menjaga warisan budaya pencak silat agar tetap lestari dan digemari generasi muda.
“Pasanggiri ini adalah bagian dari ikhtiar kita menjaga dan melestarikan budaya pencak silat sebagai jati diri bangsa. Antusiasme peserta sangat luar biasa, baik dari Kota Bogor maupun luar daerah. Ini bukti bahwa ibing penca tetap hidup di hati masyarakat,” kata Abah Odoy.
Ketua KORMI Kota Bogor, Zaenul Mutaqin, mengapresiasi kontribusi PPSI dalam Forkot II, yang menurutnya selaras dengan misi KORMI mengangkat olahraga masyarakat dan olahraga tradisional.
“Kami sangat mengapresiasi PPSI yang konsisten menghidupkan ibing penca dalam ruang kompetisi yang sehat. Kegiatan ini juga menjadi sarana rekreasi edukatif bagi masyarakat dan regenerasi pelaku seni bela diri tradisional,” ujar Zaenul.
Ketua PPSI kang Yoga Firman merasa senang karena silat Kabogoran sebagai hasil buah pikir para kasepuhan silat di Bogor mulai diperlombakan. “Semoga dengan kegiatan ini pembudayaan silat Kabogoran bisa lebih berkembang lagi,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Forkot II 2025, Danny Suhendar, menyebut keterlibatan PPSI memperkaya ragam kegiatan Forkot yang tidak hanya menampilkan cabang olahraga modern, tetapi juga menonjolkan kearifan lokal.
“Kami ingin Forkot ini menjadi panggung inklusif bagi seluruh inorga. PPSI adalah contoh bagaimana tradisi dan olahraga bisa berjalan seiring, menciptakan ruang ekspresi budaya yang juga mendidik dan menghibur,” jelas Danny.
Dengan keberhasilan gelaran Pasanggiri Ibing Penca ini, Forkot II 2025 menunjukkan bahwa olahraga masyarakat di Kota Bogor tidak hanya berkembang, tetapi juga mampu menguatkan identitas budaya lokal yang membanggakan. (Sep)