Rini Marlina, Calon Formatur IMM
Lifestyle, BogorUpdate.com
Muktamar IMMawati atau nama panggilan buat perempuan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang sempat tertunda dikarenakan pandemi akhirnya akan berlangsung di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, nanti di awal Agustus 2021, tentunya hal ini telah ditunggu oleh banyak kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di seluruh Indonesia. Pelaksanaan muktamar mendatang diharapkan menghasilkan rekomendasi organisasi yang berkualitas dan adaptif terhadap realita hari ini.
Salah satu dari banyak nama yang menjadi calon formatur IMM mendatang adalah Rini Marlina, saat ini ia menjabat sebagai sekretaris umum DPD IMM Jawa Barat, dan sedang menyelesaikan studi magister manajemen di Universitas Islam bandung.
Rini menilai bahwa Muktamar kali ini adalah momentum penting bagi konsolidasi organisasi. Panjang lebar ia menjelaskan bahwa tantangan ikatan mahasiswa muhammadiyah kini adalah perubahan lanskap sosial dan politik, sehingga membutuhkan keberanian untuk beradaptasi secara cermat.
“Sebuah langkah elaborasi dan transformatif dalam tubuh IMMawati merupakan upaya yang perlu dijalani guna menjawab setiap kebutuhan di masa depan khususnya bagi perempuan,” katanya kepada wartawan, Senin (5/7/21).
Rini menambahkan, Muktamar di Kota Kendari nanti perlu menjadi penyadaran bersama untuk dijadikan upaya dialektika dan pertemuan arus gagasan besar yang nantinya bisa menjadi elaborasi bagi semua IMMawati yang perlu dimeriahkan dengan ide-ide produktif guna menunjang kebaikan untuk semua kalangan tanpa mengutamakan intrik dan kepentingan gerbong semata.
“Muktamar ini haruslah dijadikan sebagai arus kebangkitan bersama dan demi kebaikan semua kalangan terkhusus IMMawati. Sehingga dengan begitu kontribusi pemikiran IMMawati secara kelembagaan mampu menjadi stimulus kebaikan untuk rekomendasi organisasi,” pintanya.
Dia mengajak kepada IMMawati untuk bersama-sama mengikhtiarkan IMMawatiberdaya untuk bagaimana kedepan IMMawati mempunyai role model dan roadmap yang jelas karena muktamar jangan hanya dijadikan sebagai ajang mengganti Ketua Umum semata. Namun, upaya refleksi kebangkitan IMMawati ditengah pandemi Covid-19 untuk menjadi distributor gagasan besar demi kepentingan bersama.
(Jis/Bing)