Gunung Putri, BogorUpdate.com – Demi memberikan kenyamanan kepada warga, Kantor Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dirombak menjadi dua lantai yang menelan anggaran sebesar Rp 1,6 Miliar dari Bagi Hasil Pajak Retribusi Daerah (BHPRD).
Kepala Desa (Kades) Ciangsana, Udin Saputra, SH. MM, mengatakan, untuk pengerjaan kantor desa tahap pertama sudah selesai. Kini, dilanjutkan pembangunan untuk tahap kedua dengan target selesai di bulan Desember 2022.
“Alhamdulillah waktu anggaran BHPRD tahun 2022 kita bisa menganggarkan sebesar Rp 605 Juta. Lalu diperjalanan waktu tahap pertama selesai, alhamdulillah di tahap kedua ini sudah dianggarkan sebesar Rp 1 Miliar. Semua itu dialokasikan untuk pembangunan kantor desa,” katanya kepada BogorUpdate.com, Kamis (10/11/22).
Menurutnya, pengerjaan tahap kedua bisa dilanjutkan lantaran untuk pelayanan masyarakat masih bisa dilakukan di kantor desa sementara yang berada di kediamannya.
“Mumpung pelayanan masyarakat masih dialihkan dirumah saya untuk sementara jadi pembangunan bisa terus berlanjut dan mudah mudahan di tahun ini bisa selesai,” jelasnya.
Meski diprediksi agak molor, sambung Udin, yang penting untuk anggarannya di tahun 2022 ini sudah cair. Kenapa diprediksi molor?, karena pencairan anggarannyanya mepet waktunya mendekati akhir tahun. Tapi mudah – mudahan bangunan kantor desa dua lantai ini segera selesai tepat waktu.
“Untuk anggaran keseluruhan yang bersumber dari BHPRD untuk membangun kantor desa ini totalnya sebesar Rp 1,6 Miliar untuk dua lantai,” tuturnya.
Urgensinya pembangunan kantor desa ini, kata Udin yang juga menjadi pengusaha muda itu, karena ditahap awal membangun itu atapnya sudah keropos. Karena bangunan tersebut sudah dari tahun 1995 sampai tahun 2022 ini belum tersentuh pembangunan hanya perbaikan saja.
“Jika terus dibiarkan khawatir tiba-tiba ambruk dan menimpa staf ataupun warga yang sedang mengurus administrasi. Lalu kenapa saya buat dua lantai, yang pertama untuk memperluar lahan parkir karena saat ini sangat sempit,” paparnya.
“Makannya setelah jadi nanti, aula yang tadinya dibawah akan dipindah ke lantai dua yang lebih luas, lalu yang dibawah itu akan dijadikan tempat parkiran,” tambahnya.
Selain itu, nantinya aula yang cukup luas di lantai dua tersebut bisa dijadikan tempat kegiatan keagamaan yang dapat menampung ratusan jamaah, atau juga jika Sabtu-Minggu libur bisa digunakan warga seperti hajatan. Apalagi bagi warga yang kurang mampu atau lahan dirumahnya minim bisa pakai aula kantor desa.
“Lalu, ada program pengajian rutin satu bulan sekali untuk ibu-ibu dan bapak-bapak, jika masih memakai aula lama biasanya tidak tertampung. Nah jika sudah selesai nanti, aula sangat luas karena memang peruntukannya dilantai dua khusus aula,” bebernya.
Apalagi, Desa Ciangsana ini kemajuannya sudah sangat luar biasa, dengan adanya perumahan elit dan banyaknya penduduk, kalau kantornya nyaman, terus kantornya lebih luas, kan pelayanan kepada masyarakat juga jadi lebih nyaman.
“Memang tujuan saya menjadi kepala desa itu niatnya untuk memajukan ekonomi warga melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan insfrastruktur seperti Kantor Desa dan jalan lingkungan jangan sampai masih ada yang rusak,” ungkapnya.
“Ini menjadikan simbol desa yang maju jika semua insfrastruktur sudah bagus. Pun jika sebaliknya, kalau rumahnya saja kurang layak bahkan mau roboh, bagaimana kita bisa melayani masyarakat dengan maksimal dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat,” sambungnya.
Jika jalan sudah di beton, bahkan terintergsi dengan desa lain dan Kabupaten lain seperti Bekasi, sudah tentu perekonomian masyarakat akan semakin meningkat. Pertama harga tanah akan naik kalau jalannya sudah di cor, berarti kalau harga naik ka warga ekonominya meningkat.
“Lalu, warga yang memiliki warung kelontong dan warung kopi dan pemilik kontrakan misalnya, jika jalan sudah bagus akan banyak orang yang melintas kesitu, artinya daya jualnya akan lebih tinggi,” jelasnya.
Setelah semua infrasturtur bagus, mungkin kedepannya akan mengadakan even yang apat meningkatkan ekonomi warga. Karena baru pertengahan tahun ini, pasca covid, baru diperbolehkan untuk kegiatan yang mengundang kerumunan.
“Kedepannya juga akan diadakan kades cup, MTQ tingkat desa, atau kegiatan sosial. Selain itu juga akan ada kegiatan pemberdayaannya baik dari sisi sosial, keagamaan dan lainnya. Hal itu sejalan dengan programnya Ade Yasin melalui Samisade, kan yang diutamakan peningkatan insfrastruktur seperti betonisasi. Selanjutnya baru drinase, karena nanti kalau sudah padat dikhawatirkan akan terjadi banjir,” tutupnya.