Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeLifestyleNews

Lalat Hanya Hidup 24 Jam? Ini Penjelasan Pakar IPB University

×

Lalat Hanya Hidup 24 Jam? Ini Penjelasan Pakar IPB University

Sebarkan artikel ini

Ilustrasi . (Pixabay)

Bogor, BogorUpdate.com – Lalat merupakan jenis dari ordo Diptera (berasal dari kata di berarti dua dan ptera berarti sayap), termasuk di dalamnya termasuk nyamuk. Saat ini, serangga ini mencakup lebih dari ratusan spesies.

Perbedaan yang sangat mencolok dengan ordo serangga lainnya, yaitu lalat hanya mempunyai sepasang sayap yang berkembang untuk terbang, sedangkan pasangan sayap lainnya mengecil (mereduksi) yang disebut dengan halter.

Pakar Serangga dari Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), menjelaskan proses perkembangan dan pertumbuhan atau metamorfosis sempurna (holometabola) lalat melewati empat fase. Fase tersebut mulai dari fase telur, larva, pupa, sampai imago (lalat dewasa).

Proses ini memerlukan waktu hampir dua minggu untuk menetas hingga menjadi lalat dewasa. Ia menuturkan, lama hidup lalat dewasa bisa mencapai dua sampai dengan empat minggu, bahkan bisa sampai dua bulan seperti pada lalat buah (Drosophila melanogaster) .

“Saya pikir, bahwa lalat hidup hanya 24 jam saja itu hanyalah mitos. Sebab, semua pertumbuhan itu memerlukan waktu, termasuk proses pertumbuhan lalat,” ucapnya melansir situs IPB, Jumat (21/2/25).

Adapun lalat capung (mayfly), memang benar memiliki masa hidup dewasa bisa kurang dari 24 jam sampai beberapa hari. Hanya saja, Prof Tri Atmowidi menegaskan bahwa lalat capung merupakan serangga dari ordo Ephemeroptera yang berbeda dengan lalat. Untuk itu, sebut dia, lalat capung tidak bisa diklasifikasikan sebagai lalat.

Jika dilihat dari proses metamorfosis yang tidak sempurna (hemimetabola), lalat capung (mayfly) mengalami tiga fase perkembangan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan.

“Pada fase dewasa (imago) inilah, lalat capung hanya memiliki masa hidup kurang lebih 24 jam karena setelah proses reproduksi lalat capung dewasa akan mati,” ulasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *