Cariu, BogorUpdate.com – Armada dump truck pengangkut bahan matrial alam milik proyek bendungan Cijurey yang melintasi jalan Cariu – Nyengcle Desa Mekarwangi, dan Desa Karyamekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor dikeluhkan warga.
Pasalnya jalan milik Kabupaten Bogor itu menjadi hancur dan berdebu dan dikhawatirkan menyebabkan kecelakaan.
Kepala Desa Karyamekar, Jaji mengatakan, Pemerintah Desa Karyamekar sudah melayangkan surat atas keluhan warga terkait adanya armada dump truck pengangkut bahan matrial untuk proyek bendungan Cijurey yang melintasi Desa Karyamekar kepada pihak perusahaan tersebut.
“Ya, atas keluhannya masyarakat jalan menjadi rusak, ngebul, dan berisik akibat dampak dari armada yang melebihi kapasitas mengirim bahan matrial ke proyek bendungan, saya sudah kirimkan surat pada hari senin kemarin kepada pihak perusahaan, tapi sampai saat ini belum ada jawaban,” ucap Jaji kepada Bogorupdate.com, Selasa (21/1/25).
“Intinya itu jalan Kabupaten, kewenangan PUPR, tapi saya juga ingin mempertanyakan pihak proyek ini ada ijin tertulis tidak ke PUPR, karena armada yang masuk kejalan kabupaten ini melebihi kapasitas jalan Kabupaten, muatan yang dibawa bisa mencapai 20 sampai 30 ton, sedangkan kapasitas jalan Kabupaten hanya 8 ton,” sambungnya.
Jaji juga menjelaskan, siapapun yang mau bertanya terkait permasalahan di Desa Karyamekar pasti dijawab. Memang seperti itu lah keluhan masyarakat, komunikasi dengan humasnya sudah dilakukan tapi sampai sekarang tidak ada keputusan.
“Siapa yang bertanya sama saya terkait permasalahan disini saya jawab, memang seperti itu lah keluhan masyarakat, bahkan saya sudah beberapa kali datang ke proyek untuk berkomunikasi dengan humas, tapi humas itu tidak ada keputusan. Humas akan disampaikan keatas, maka humas disini bukan yang memegang kebijakan,” jelasnya.
Selanjutnya dia berharap, dengan adanya proyek pemerintah yang dikerjakan oleh pihak-pihak perusahaan yang tergabung di BUMN ini bisa saling bersinergi dengan Pemerintah desa.dan menjalankan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
“Pemerintah desa mah intinya ada proyek ini kondusif, kembali lagi ke amdalalin. Jalankan aturan-aturan yang sudah menjadi kewajiban perusahaan, apalagi perusahaan besar ini sudah bergabung didalam BUMN. Seharusnya sebelum dimulai jalan ini sudah ada perbaikan dan dikaji terlebih dahulu,” harapnya.
Sementara, Humas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Yusuf Hidayat mengatakan hari telah menerima keluhan warga yang disampaikan melalui RT/RW dan staf Desa Mekarwangi.
“Tadi kita menerima kunjungan dari perangkat Desa Mekarwangi yang menyampaikan permasalahan keluhan warga, ada 5 permasalahan yang tadi disampaikan diantaranya Polusi, kebisingan, kerusakan jalan, kemacetan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang membawa matrial untuk pembangunan dan pergeseran tanah,” kata Yusuf Hidayat kepada Bogorupdate.com di gedung tempat pengaduan Bendungan Cijurey.
Yusuf menjelaskan jika pihak BBWS Citarum sudah melakukan berbagai upaya meminimalisir permasalahan keluhan warga.
“Kita sudah melakukan upaya meminimalisir permasalahan warga, kita rutin memperbaiki jika ada jalan Pahae – Nyengcle yang rusak, kita juga membantu dalam kegiatan sosial di Desa Mekarwangi dan Karyamekar dan kita juga gencar mensosialisasi manfaat dengan adanya Bendungan Cijurey,” jelasnya.
Kita juga berencana untuk membuat kantong-kantong parkir guna memperlancar lalu lintas, menempatkan orang yang dibekali HT untuk mengatur truk yang melintas dan memberikan informasi jika ada jalan yang rusak.Kita juga berharap kepada warga untuk segera datang ke pos pengaduan jika ada permasalahan atau keluhan.
“Kita sudah mencari metoda-metoda untuk mengatasi permasalahan keluhan warga. Namun semua konsep tersebut, tetap harus kita laporkan kepada pimpinan, karena di BBWS sedang ada pergatian pimpinan jadi mohon harap bersabar, kita usahakan minggu-minggu ini sudah ada keputusan,” pungkasnya. (Gus)